Nur dan lainnya terperangah, tidak percaya dengan yang sedang terjadi, mereka hanya diam ketika Widya memeriksa isi teko, segumpal rambut hitam panjang, memenuhi teko itu.
Baca Juga: Calon Pemain Naturalisasi Jordi Amat Tiba di Jakarta Sabtu 14 Mei 2022, Sandy Walsh Menyusul
Widya memuntahkan isi perutnya, dan di tengah ketegangan itu, perkataan Anton semakin menambah panik.
“Wid, awakmu diincer yo, nek jare mbahku, lek onok rambut gak koro metu, iku nek gak disantet yo diincer demit (Wid, kamu diincar ya, kata kakekku, kalau ada rambut tiba-tiba keluar, itu tanda kalau tidak disantet, ya diincar demit),”
Dalam suasana panik, Nur juga teringat pada sosok penari itu.
“Wid, opo penari iku jek ngetutke awakmu, soale ket wingi aku gorong ndelok nang mburimu maneh (Wid, apa penari itu masih mengikutimu, soalnya sejak kemarin aku tidak melihatnya ada di belakangmu),”
Semua mengerutkan dahi dan Nur diam, sadar jika ia salah bertanya, seharusnya pertanyaan itu tidak diutarakan kepada Widya.
Nur merasa bersalah, ia mencoba menjauhi Widya.*