KKN di Desa Penari (Nur Story) Bagian 13 : Karena Ini, Mbah Dok Dilepaskan Sementara Waktu

photo author
- Rabu, 11 Mei 2022 | 20:12 WIB
KKN di Desa Penari (Nur Story), kisah yang diunggah oleh akun Twitter Simple Man, yang viral 2019 dan kini diangkat ke layar lebar.  (Foto: Twitter Simple Man)
KKN di Desa Penari (Nur Story), kisah yang diunggah oleh akun Twitter Simple Man, yang viral 2019 dan kini diangkat ke layar lebar. (Foto: Twitter Simple Man)

JOGJA, harianmerapi.com – Cerita KKN di Desa Penari tidak bisa lepas dari kisah pengalaman Nur, salah satu tokoh sentral yang diceritakan di dalamnya.

Nur yang dikisahkan memiliki kemampuan melihat bangsa lelembut, menjadi bagian tak terpisahkan dari keseluruhan kisah KKN di Desa Penari.

Sudut pandang Nur ini tidak kalah menyeramkan dari pengalaman yang disampaikan Widya kepada Simple Man, pemilik akun Twitter @SimpleM81379523.

Harian Merapi mencoba menyajikan cerita asli KKN di Desa Penari Nur Story atau versi Nur, dengan melansir thread akun Twitter Simple Man @SimpleM81379523.

Baca Juga: Cerita Lucu Pakai Masker Dibilang Setan Sama Anak dan Tanggal 22 Desember itu Hari Ayah Bukan Hari Ibu

KKN di Desa Penari (Nur Story) Bagian 13 : Mbah Dok...

Semakin banyak tanda yang dirasakan Nur, membuatnya tambah waspada. Ia masih ingat benar, janjinya dengan Pak Prabu dan Mbah Buyut, malam ini.

Mereka bertemu, yang pertama ditanyakan Mbah Buyut adalah, “Ndok, mambengi ngimpi opo (Nak, tadi malam mimpi apa),”

Nur menceritakan semuanya, termasuk kejadian setelah ia bangun, ketika Wahyu melihat Widya menari di halaman pondokan.

Mbah Buyut hanya mengangguk, lalu ia berujar tentang makhluk hitam yang mengikuti Nur.

Baca Juga: Petung Jawa Weton Kamis Pon 11 Mei 2022, Pandai Bicara Banyak Orang yang Senang

Malam itu juga, Mbah Buyut, Pak Prabu, dan Nur pergi ke sebuah batu, tempat pertama kali gadis itu melihat makhluk hitam denan mata menyala merah.

Pak Prabu menyembelih seekor ayam kampung, darahnya ditampung dalam wadah.

“Ndok, awakmu percoyo nek gok alas iki onok deso jenenge Deso Brosoto (Nak, kamu percaya kalau dalam hutan ini ada sebuah desa, namanya desa halus),” dan Nur mengangguk, ia percaya.

Mbah Buyut tersenyum, “Sing bakal mok delok iki, siji tekan atusan ewu wargane deso iki (Yang bakal kamu lihat itu adalah satu dari ratusan ribu penghuni desa itu),”

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X