BAGUS Prakosa, anak pasangan Purbo dengan Darti tumbuh dengan sehat. Semua kebutuhannya tercukupi, baik sandang maupun pangannya. Meski Darti tak mau menyusui, namun Bagus tumbuh dengan cepat, karena tercukupi dengan susu formula.
Darti sendiri hanya menyusui beberapa hari. Setelah itu ia berhenti. Bukan karena air susunya tidak keluar, namun memang malas saja.
Ia tak ingin direpotkan dan takut badannya jadi cepat terlihat tua, jika harus memberi ASI pada bagus.
Baca Juga: Mensyukuri Nikmat 1: Suka Berdandan dan Berganti-ganti Pacar
Baca Juga: Mensyukuri Nikmat 2: Mencari Istri dengan Pertimbangan Harta
Baca Juga: Mensyukuri Nikmat 3: Baik Buruk Selalu Jadi Gunjingan
"Mas, Bagus dibelikan susu formula saja. Aku repot kalau harus ngasih ASI, masih harus ngurus yang lainnya," kata Darti pada Purbo.
"Bukankah ASI itu sangat baik untuk Bagus," kata Purbo.
"Ah sama sajalah, mau ASI atau susu formula, yang penting anak kita tumbuh dengan sehat," Darti bersikeras dengan keinginannya.
Baca Juga: Mensyukuri Nikmat 4: Merasakan Hidup Jadi Orang Kaya
Baca Juga: Mensyukuri Nikmat 5: Ternyata Ada Wanita Lain
Baca Juga: Mensyukuri Nikmat 6: Mantan Pacar Hamil Minta Tanggung Jawab
Terpaksa Purbo menuruti keinginan Darti daripada harus berdebat yang tidak ada gunanya. Pasalnya Purbo tahu persis, jika istri keduanya itui sudah punya mau maka harus dituruti.
Meski terhitung cukup mahal, tetap saja Purbo harus membelikan susu secara rutin. Apalagi Bagus ternyata sangat besar nafsu makannya. Darti bisa membayangkan, jika anaknya minum ASI maka dirinya pasti akan dibuat kerepotan harus menyusu setiap saat.
Tapi ia bebas tak memberi ASI dan lebih banyak asyik mempercantik dan merawat diri. Ia tak ingin Purbo membandingkan dirinya dengan Yani sebagai istripertama yang terlihat masih langsing, karena belum pernah melahirkan.
