HARIAN MERAPI - Memaafkan kesalahan orang lain sebagai perbuatan yang mulia. Orang yang memaafkan orang yang menyakiti atau mendzolimi pada hakikatnya telah meraih kemanangan dan mendapat pembelaan dari Allah.
Menyakiti dan mendzolimi ini tidak hanya secara fisik namun juga lontaran kata-kata, seperti makian. Jika ada orang yang seperti itu pada diri anda, maka maafkanlah dan ucapkanlah kata-kata yang baik.
Allah telah menegaskan pembelaan pada orang yang didzalimi. Penegasan itu ada di surah Al-Hajj.
۞ اِنَّ اللّٰهَ يُدَافِعُ عَنِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْاۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ خَوَّانٍ كَفُوْرٍࣖ ٣٨
"Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang beriman. Sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap orang yang berkhianat dan mengingkari nikmat." (QS. Al-Hajj. 38)."
Dalam ayat tersebut sangat jelas Allah membela orang-orang yang beriman dan tidak menyukai setiap orang yang berkhianat dan mengingkari nikmat.
۞ ذٰلِكَ وَمَنْ عَاقَبَ بِمِثْلِ مَا عُوْقِبَ بِهٖ ثُمَّ بُغِيَ عَلَيْهِ لَيَنْصُرَنَّهُ اللّٰهُۗ اِنَّ اللّٰهَ لَعَفُوٌّ غَفُوْرٌ ٦
Demikianlah, siapa yang membalas seimbang dengan penganiayaan yang telah dia derita kemudian dia dizalimi (lagi) pasti akan ditolong oleh Allah. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.
Diayat ke 60 dari Al-Hajj, Allah kembali menegaskan akan pembelaannya pada orang yang dizalimi.
Dua ayat tersebut sangat tegas, dan bagi orang-orang yang beriman untuk menjaga perbuatan dan sikat untuk menjauhkan dari menzalimi orang lain. Sebab yang dizalimi itu dalam pembelaan dari Allah.
Yang ditakui adalah jika orang yang terzalimi itu menyerahkan semua haknya kepada Allah. Maka Allah yang menentukan balas perlakukan dari orang yang dizalimi itu pada orang yang menzalimi.
Membalas penganiayaan adalah hak orang dianiaya. Dan Allah akan menolong orang tersebut. Yang menjadi rambu adalah adil, membalas harus adil. Tidak boleh berlebihan sebab jika berlebihan namanya menzalimi orang.
Maka itu Allah perintahkan untuk memberi maaf orang yang menzalimi, jika tidak bisa berbuat adil. Memberi maaf termasuk karakter orang-orang baik. Tak hanya memaafkan, namun juga untuk menahan amarah.