Pantauan pelaksanaan Syawalan di lokasi kuliner, tak sekadar sebagai ajang saling memaafkan dan makan bersama

photo author
- Jumat, 4 April 2025 | 16:15 WIB
 Suasana pelaksanaan Syawalan di lokasi kuliner, pelaksanaannya bisa mulai pagi, siang, sore maupun malam. ( Foto: Sulistyanto)
Suasana pelaksanaan Syawalan di lokasi kuliner, pelaksanaannya bisa mulai pagi, siang, sore maupun malam. ( Foto: Sulistyanto)

HARIAN MERAPI - Syawalan termasuk tradisi turun-temurun yang dilaksanakan pada Bulan Syawal dan tetap lestari sampai sekarang.

Tempat pelaksanaan Syawalan biasa juga disebut Halal Bi Halal pun semakin beragam, misalnya di kompleks masjid, tempat tinggal, gedung pertemuan, hotel hingga lokasi kuliner.

Khususnya lokasi kuliner yang mempunyai berbagai fasilitas seperti tempat parkir luas, bangunan pendukung sampai harga aneka makanan terjangkau, biasa dijadikan pilihan panitia Syawalan.

Namun panitia Syawalan harus reservasi jauh-jauh hari, misalnya di lokasi kuliner Puri Mataram, Kebun Anggur Mbah Cho, Iwak Kalen Sleman dan Taman Kuliner Kembang Langit Kulonprogo.

Baca Juga: Miras oplosan renggut nyawa wanita muda, dari sini mereka mendapatkan miras

Seperti diungkap Manager Puri Mataram, AH Erlangga (Angga), reservasi untuk Syawalan sejak sehari setelah Idul Fitri hingga akhir Bulan Syawal.

“Pihak yang menyelenggarakan Syawalan di tempat kami beragam, misalnya kelompok trah, alumni suatu sekolah sampai komunitas- komunitas,” ungkap Angga, baru-baru ini.

Adapun pilihan bangunan di kompleks Puri Mataram, lanjutnya, antara lain di Joglo Pagelaran, Joglo Siti Hinggil, Bangsal Kasatriyan, Bale Angun-angun (resto) dan Bangsal Manis.

Sebagian peserta Syawalan, sebelum maupun setelah acara biasa pula ada yang berkunjung seperti di wahana mini zoo (rusa, merak, kambing, kelinci dan kebon kaktus).

Baca Juga: Remaja kelewatan, polisi kok dilawan, ini akibatnya

Selain itu yang memanfaatkan fasilitas seperti naik andong, mobil remote, kereta gajah/kingkong serta masuk ke Aglaonema Park juga kian meningkat dalam suasana libur Lebaran.

Terpisah, pemilik Kebun Anggur Mbah Cho Godean Sleman, Chodarsin menjelaskan, resevarsi Syawalan di lokasi kuliner juga datang dari berbagai kalangan.

“Jam pelaksanaan Syawalan ada yang dimulai pagi, siang, sore maupun malam selepas Isya, sebab jam buka kuliner kami dari pukul sembilan pagi hingga sembilan malam,” jelas Mbah Cho sapaan akrab Chodarsin.

Beberapa keluarga Trah, sebutnya, ada pula yang memilih pelaksanaan Syawalan sebelum H+6, sebab masih berada di DIY sebelum balik ke tempat tinggal/ bekerja di luar DIY.

Baca Juga: Sulitnya mengatasi remaja keluyuran, ini yang harus dilakukan orang tua

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X