Polri berperan dalam penguatan akhlak dan nasionalisme melalui program Suling Naga Kapanewon Ngaglik

photo author
- Rabu, 10 Desember 2025 | 14:15 WIB
Rapat program Suling Naga di Kapanewon Ngaglik  (Dok. Polsek Ngaglik)
Rapat program Suling Naga di Kapanewon Ngaglik (Dok. Polsek Ngaglik)

HARIAN MERAPI - Polsek Ngaglik bersama Forkopimka dan tokoh lintas agama se-Kapanewon Ngaglik menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Program Subuh Keliling Ngaglik Menjaga Akidah (Suling Naga).

Pertemuan yang digelar di Aula Kapanewon Ngaglik, Selasa (9/12/2025), tersebut membahas komitmen pembinaan umat, penguatan nilai keagamaan, hingga restorasi moral melalui pendekatan Restorative Justice.

Dalam rakor tersebut dihadiri Kapolsek Ngaglik AKP Yuliyanto, S.H., M.H., Danramil Ngaglik Kapten Inf. M. Mustofa, Panewu Ngaglik Wawan Widyantoro, S.I.P., M.H, kemudian Kepala KUA Handoyo, S.Ag.

Perwakilan lembaga keagamaan dan kemasyarakatan seperti MUI, IPHI, NU, Muhammadiyah, MTA, LDII, DMI, BMT MUU, Badko TPA, lurah dan kamituwo se-Kapanewon Ngaglik, serta unsur keamanan wilayah.

Dalam forum itu, banyak tokoh agama menyampaikan bahwa penyelesaian kasus warga yang berhadapan dengan hukum tidak selalu harus menempuh jalur penegakan penuh. Tapi penyelesaian ke Restorative Justice.

Baca Juga: Teras BRI Kapal, Bank Terapung yang Dinanti Masyarakat Kepulauan

Pelaku dapat dibina melalui kegiatan Suling Naga, subuh keliling, serta program keagamaan di masjid-masjid. Pendekatan ini dinilai efektif memulihkan hubungan sosial di masyarakat sekaligus membina akhlak pelaku agar dapat kembali diterima secara positif.

Kapolsek Ngaglik AKP Yuliyanto SH mengatakan bahwa Polri tidak hanya menjalankan fungsi penegakan hukum, tapi juga memiliki tanggung jawab pembinaan moral masyarakat, khususnya generasi muda yang rentan terhadap pengaruh negatif.

"Polsek Ngaglik mendorong penyelesaian perkara tertentu melalui musyawarah kekeluargaan. Setelah itu mereka kami arahkan mengikuti kegiatan Suling Naga sebagai bagian dari pembinaan karakter agar tidak mengulangi perbuatannya," ujarnya.

Ia berharap program ini mampu memperkuat akidah, membangun kesadaran hukum, serta menjadikan para pemuda lebih berdisiplin dan menjaga akhlak.

Baca Juga: Lindungi anak di dunia digital, ingat prinsip 'Tunggu Anak Siap', ini maknanya

Panewu Ngaglik Wawan Widyantoro menegaskan bahwa rakor ini menjadi momentum mempererat silaturahmi lintas organisasi, meningkatkan toleransi, dan mengokohkan kerja sama pembinaan masyarakat.

Diskusi berlangsung interaktif dengan berbagai masukan dari pemuka agama dan tokoh masyarakat.

Program Suling Naga disebut menjadi salah satu contoh sinergi nyata yang menghubungkan unsur pemerintah, kepolisian, dan organisasi keagamaan dalam menjaga moral dan ketahanan sosial warga Ngaglik.

Pertemuan ditutup dengan kesepakatan memperluas pelaksanaan Suling Naga di seluruh wilayah Ngaglik sebagai gerakan bersama membangun lingkungan yang religius, harmonis, dan kondusif.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X