MASA bulan madu menjadi saat-saat yang indah bagi Purbo dan Yani. Seolah dunia menjadi milik mereka berdua. Semua yang ada terasa manis dan menyenangkan.
Namun ternyata hal itu tak berlangsung lama. Hanya beberapa minggu setelah acara pernikahan, tiba-tiba datang seorang tamu tak diundang di suatu sore.
Semula Yani menduga wanita tersebut adalah teman Purbo yang ingin mengucapkan selamat atas pernikahan mereka.
Baca Juga: Kejujuran Membawa Nikmat 30: Hidup Berkecukupan Namun Tak Suka Bermewah-mewah
"Maaf Mbak, saya mau ketemu Mas Purbo, ada nggak ya?" kata tamu tersebut, saat Yani tengah menyapu halaman rumah.
"Oh ada. Mbak temannya Mas Purbo ya?" kata Yani balik bertanya.
"Betul Mbak," kata si tamu singkat.
"Silakan duduk Mbak, sebentar saya panggilkan Mas Purbo," kata Yani sambil masuk ke dalam rumah.
Betapa kagetnya Purbo saat mengetahui siapa yang datang. Dia adalah wanita yang pernah dikenalnya dengan baik, bahkan sangat baik.
"Lho, kamu Darti," kata Purbo setengah tak percaya.
"Iya Mas, kaget ya," kata si tamu yang ternyata bernama Darti, mantan kekasih Purbo sebelum ia mendekati Yani.
Baca Juga: Misteri Tujuh Bajangkerek 1: Mancing di Bawah Pohon Beringin Tiba-tiba Kepala Pusing
Purbo jadi salah tingkah, tak tahu apa yang harus dilakukan dan dibicarakan.
"Ada apa Dar kamu tiba-tiba datang kesini?" tanya Purbo.
"Mas, baru berapa minggu kita tak ketemu, tiba-tiba aku mendengar sampeyan menikah. Siapa yang tidak kaget."
"Maaf Dar, aku tidak kabar-kabar," kata Purbo, yang memang masih menjalin hubungan dengan Darti sampai menjelang pernikahannya dengan Yani.
Petualangan cinta Purbo sepertinya sulit untuk dihilangkan, sehingga ia tak rela melepas wanita yang sedang dipacari sekalipun sudah ada kepastian dirinya akan melangsungkan pernikahan dengan Yani.
Baca Juga: Perjalanan Pulang Menyusuri Punggung Bukit Ditemani Pocong
Ia tak menduga jika Darti sampai berani datang menemui dirinya yang kini sudah berstatus suami Yani.
Di balik pintu, Yani yang mendengarkan pembicaraan Purbo dengan Darti tak kalah terkejutnya. Hatinya terasa seperti disayat sembilu, manakala tahu ternyata ada perempuan lain di hati Purbo. Bulan madu pun langsung terasa hambar.
Namun Yani masih berprasangka baik dan hanya menduga kedatangan Darti sekadar mengucapkan selamat saja. Tak lebih dari itu. (Bersambung)
