hidayah

Mensyukuri Nikmat 22: Nama Adalah Doa

Rabu, 13 Oktober 2021 | 07:30 WIB
Darti melahirkan anak yang diberi nama Bagus Prakosa. (Ilustrasi Sibhe)

WAKTU berlalu begitu cepat. Hari kelahiran anak Darti pun tiba. Sesuai dengan keinginan Darti, maka ia dibawa ke rumah khusus bersalin yang cukup di kenal di kota.

Alasannya, Darti ingin persalinannya berlangsung dengan lancar, sekalipun dalam hatinya ia lebih memikirkan masalah gengsi.

Purbo pun menuruti semua keinginan istri keduanya itu, karena memang selera mereka sama. Sementara Yani tak melarangnya sejauh memang ada tujuan demi kebaikan.

Baca Juga: Mensyukuri Nikmat 1: Suka Berdandan dan Berganti-ganti Pacar

Baca Juga: Mensyukuri Nikmat 2: Mencari Istri dengan Pertimbangan Harta

Baca Juga: Mensyukuri Nikmat 3: Baik Buruk Selalu Jadi Gunjingan

"Terserah Mas Purbo saja, mau dimana Darti melahirkan. Kalau maunya Darti di rumah sakit, ya dibawa saja kesana," kata Yani tanpa banyak bertanya ini dan itu.

Namun dalam hati Yani sesungguhnya ada satu pertanyaan yang cukup mengganjal pikirannya. Kenapa sampai sejauh ini belum ada tanda-tanda dirinya hamil?

Padahal berbagai upaya sudah dilakukannya bersama suaminya, dengan mengikuti petunjuk dokter yang selama ini ia mintai untuk konsultasi.

Baca Juga: Mensyukuri Nikmat 4: Merasakan Hidup Jadi Orang Kaya

Baca Juga: Mensyukuri Nikmat 5: Ternyata Ada Wanita Lain

Baca Juga: Mensyukuri Nikmat 6: Mantan Pacar Hamil Minta Tanggung Jawab

"Mungkin memang Tuhan belum memberi izin aku punya momongan," begitu kata hati Yani untuk menyemangati dirinya sendiri.

Kini dirinya harus bisa menerima kenyataan, Darti yang statusnya istri muda justru sudah punya momongan lebih dahulu. Toh begitu Yani tak ingin punya pikiran macan-macam soal Darti, karena sejauh ini ia melihat madunya itu bersikap baik pada dirinya.

Yang pasti, kehadiran bayi Darti itu pun kian menambah ramai rumah yang memang cukup besar itu. Acara selamatan juga dilaksanakan dengan meriah, karena tanpa diundang banyak tamu yang hadir.

Halaman:

Tags

Terkini

Filosofi laron dalam masyarakat Jawa

Senin, 28 April 2025 | 14:45 WIB