Mensyukuri Nikmat 11: Salah Tingkah di Depan Istri

photo author
- Rabu, 6 Oktober 2021 | 20:00 WIB
Purbo tak berkutik saat ditanya istrinya.  (Ilustrasi Sibhe)
Purbo tak berkutik saat ditanya istrinya. (Ilustrasi Sibhe)

AKHIRNYA dicapai kesepakatan, Purbo akan menikahi Darti secara keluarga. Rencananya, hanya akan dihadiri keluarga terdekat sebagai saksi, dan Pak Penghulu sebagai pihak yang menikahkan.

Tidak ada jalan lain bagi Purbo kecuali menerima kesepakatan itu, ketimbang dirinya nanti dilaporkan ke polisi. Purbo tak bisa membayangkan jika nanti dirinya harus mendekam di penjara, pasti masa depannya akan suram.

Sekarang tinggal memikirkan, bagaimana harus menyampaikan hal ini kepada istri beserta keluarga. Sudah pasti Yani sebagai istri sah Purbo, akan menolak mentah-mentah rencana itu.

Baca Juga: Kejujuran Membawa Nikmat 30: Hidup Berkecukupan Namun Tak Suka Bermewah-mewah

"Kamu harus bisa bicara baik-baik dengan istrimu, karena langkah ini juga demi kebaikan semua pihak," kata Pak Siman memberi nasihat.

Sepertinya memang mudah, tapi Purbo sudah bisa membayangkan pasti tetap akan rumit permasalahannya. Selama ini dirinya sudah mencoba meyakinkan keluarga istrinya, bahwa kandungan Darti belum tentu dia yang harus bertanggung jawab.

Tentu sangat mengejutkan, ketika tiba-tiba Purbo menyanggupi permintaan Darti untuk menikah sekalipun secara siri.

Baca Juga: Motor Diusili karena Sering Membersihkan Area Perempatan Palbapang

Pulang dari rumah Darti, kepala Purbo pun dibuat pusing tujuh keliling. Ia tak bisa berpikir lagi, bagaimana nanti harus bicara dengan mertuanya. Karena itu, sampai rumah Purbo langsung masuk ke kamar secara sembunyi-sembunyi.

Ia tak ingin bertemu terlebih dahulu dengan istri maupun mertuanya, agar bisa berpikir agak tenang. Namun rencananya itu gagal. Di dalam kamar, sudah ada Yani yang sepertinya telah menunggu kehadirannya. Rasa keterkejutan Purbo rupanya terbaca oleh Yani.

"Kaget ya Mas, kok seperti melihat hantu," kata Yani, yang membuat Purbo jadi salah tingkah.
"Nggak sih, cuma saya kira nggak ada orang di kamar," kata Purbo sekenanya.

Baca Juga: Kesaktian Syekh Maulana 7: Setelah Meninggal, Dakwah Agama Dilanjutkan Murid-muridnya

"Dari mana saja Mas, seharian kok tidak kelihatan?" tanya Yani.
"Cuma main-main saja cari angin, sambil melihat-lihat sawah tadi," jawab Purbo berbohong.

"Kalau bohong mbok jangan kelihatan banget, Mas. Masak sama istri masih juga berbohong," kata Yani dengan kalemnya.

Purbo jadi kaget, istrinya ternyata tahu dirinya telah berbohong. "Jangan-jangan dia juga tahu kalau tadi saya dari rumah Darti," kata Purbo dalam hati. "kalau Yani memang sudah tahu, aku harus bagaimana ini. Duh, tambah pusing kepalaku."

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Rekomendasi

Terkini

Filosofi laron dalam masyarakat Jawa

Senin, 28 April 2025 | 14:45 WIB
X