hidayah

Mensyukuri Nikmat 21: Perang Terselubung Dua Istri

Selasa, 12 Oktober 2021 | 11:23 WIB
Purbo merayu Yani agar mau membeli kursi tamu yang baru. (Ilustrasi Sibhe)

RUMAH Yani pun kembali ramai setelah kehadiran Darti. Rumah besar itu setidaknya tambah satu penghuni lagi. Meski dalam hati kecilnya ada rasa keberatan, namun Yani tetap menerima madunya itu dengan baik.

Hanya satu tekadnya, Darti tetap jangan sampai lebih berkuasa di rumahnya. Sebagai istri pertama dan juga pemilik rumah, Yani tak ingin harga dirinya diinjak-injak orang lain. Jadilah perang terselubung di antara dua istri tersebut.

Bagi Darti, tak masalah ia hanya menjadi orang kedua. Untuk sementara waktu ia juga ingin menunjukkan bahwa kehadirannya bisa memberi manfaat, sehingga Yani tidak terlalu curiga bahwa dirinya akan bertindak macam-macam.

Baca Juga: Mensyukuri Nikmat 1: Suka Berdandan dan Berganti-ganti Pacar

Baca Juga: Mensyukuri Nikmat 2: Mencari Istri dengan Pertimbangan Harta

Baca Juga: Mensyukuri Nikmat 3: Baik Buruk Selalu Jadi Gunjingan

Meski dalam kondisi hamil tua, Darti pun berusaha menyelesaikan beberapa pekerjaan rumah selagi ia dapat melakukannya. Hitung-hitung dengan selalu bergerak ia berharap nanti proses kelahiran bayinya dapat berjalan dengan lancar.

Sementara Purbo berusaha bertindak sebijaksana mungkin, agar tidak ada yang tersinggung di antara kedua istrinya. Sebagaimana janjinya kepada Yani, maka setiap keputusan selalu ia mintakan peertimbangan pada istri pertamanya itu.

Sekalipun sebenarnya ada usulan dari Darti, semua ia katakan bahwa pendapat itu dari dirinya dan minta pertimbangan pada Yani untuk menyetujuinya.

Baca Juga: Mensyukuri Nikmat 4: Merasakan Hidup Jadi Orang Kaya

Baca Juga: Mensyukuri Nikmat 5: Ternyata Ada Wanita Lain

Baca Juga: Mensyukuri Nikmat 6: Mantan Pacar Hamil Minta Tanggung Jawab

Seperti mengganti kursi ruang tamu yang sudah agak usang, awalnya atas permintaan Darti. Namun dengan hati-hati, Purbo minta izin pada Yani terlebih dahulu dengan menyampaikan pertimbangan yang sekiranya masuk akal.

"Kursi ruang tamu sebaiknya kita ganti ya Dik, karena kelihatannya sudah usang. Yang lama kita perbaiki untuk kenang-kenangan peninggalan ayah ibu dan nanti bisa kita tempatkan di ruang bagian dalam," kata Purbo pada Yani.

Yani pun sepakat dengan usulan Purbo, karena dianggapnya masuk akal. Ia memang agak sayang lantaran itu merupakan peninggalan orang tuanya, namun karena akan diperbaiki maka Yani pun tidak berkeberatan.

Halaman:

Tags

Terkini

Filosofi laron dalam masyarakat Jawa

Senin, 28 April 2025 | 14:45 WIB