BANTUL, harianmerapi.com – Hasil tracing terhadap orang dengan kontak erat dalam klaster senam di Sidomulyo, Bambanglipuro, Kabupaten Bantul tidak mendapati penambahan pasien Covid-19. Sehingga klaster ini dinyatakan berhenti dan tidak bertambah.
Kepala Puskesmas Bambanglipuro, dr Tarsisius Glory mengatakan pihaknya melakukan tracing kepada 13 orang yang kontak erat dengan lima pasien terakhir.
Setelah dilakukan uji swab dinyatakan seluruhnya negatif. Sehingga pihaknya menyebut tidak ada lagi penambahan dari klaster senam.
Baca Juga: Sempat Bertambah, Pasien Covid-19 Klaster Tilik di Bantul Berangsur Selesai Isolasi
"Kasus klaster senam awalnya tiga orang kemudian tracing keluar enam orang. Setelah itu tracing keluar lima orang. Sudah berhenti di angka 14 kasus,” sebutnya.
Ditanyakan terkait masa isolasi pasien Covid-19 dari klaster senam, dr Glory mengatakan tiga pasien pertama sudah dinyatakan sembuh.
Tiga pasien ini adalah orang pertama yang terpapar dari klaster senam. Seluruhnya dinyatakan selesai jalani isolasi mandiri.
"Pekan ini 11 pasien lain juga sudah selesai menjalani isolasi," terangnya.
Baca Juga: KPK Operasi Tangkap Tangan di Riau
Diberitakan sebelumnya, klaster senam ini muncul di Pedukuhan Mbelan, Bambanglipuro, Bantul. Berawal dari seorang warga Pedukuhan Mbelan yang terkonfirmasi positif ketika melakukan swab saat hendak pergi ke luar daerah.
Namun ibu dari warga tersebut yang juga dinyatakan positif Covid-19 justru keluar rumah dan mengikuti kegiatan senam di kampungnya.
Tracing pun dilakukan kepada warga yang mengikuti senam dan kontak erat dengan pasien tersebut. Alhasil, enam orang dinyatakan berdasarkan hasil swab.
Sehingga saat itu total pasien Covid-19 dari klaster itu berjumlah sembilan orang. Kemudian dilakukan tracing kepada kontak erat dari sembilan pasien tersebut.
Hasilnya lia warga dinyatakan positif, sehingga secara keseluruhan jumlah pasien Covid-19 dari klaster tilik sebanyak 14 orang.*