Pemkab Bantul Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi hingga 5 Desember 2025

photo author
- Minggu, 23 November 2025 | 14:30 WIB
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih dan Sekretaris Daerah Bantul Agus Budi Raharja saat konferensi pers kebencanaan. Sabtu (22/11/2025).  (ANTARA/Hery Sidik)
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih dan Sekretaris Daerah Bantul Agus Budi Raharja saat konferensi pers kebencanaan. Sabtu (22/11/2025). (ANTARA/Hery Sidik)

HARIAN MERAPI - Pemerintah Kabupaten Bantul telah menetapkan status tanggap darurat bencana menyusul kejadian bencana hidrometeorologi yang mengakibatkan putusnya akses jalan di wilayah Kecamatan Imogiri akibat hujan intensitas tinggi terjadi pada Jumat (21/11) sore.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di Bantul, Sabtu, mengatakan, dilaporkan telah terjadi bencana hidrometeorologi di Pedukuhan Wunut, Desa Sriharjo, Imogiri pada Jumat (21/11) yang kemudian pada malam hari ditindaklanjuti dengan rapat darurat antara pemerintah, Kodim, dan lurah serta relawan terkait.

"telah kami putuskan beberapa langkah, yang pertama pernyataan tanggap darurat yang telah ditandatangani oleh Bupati Bantul, tanggap darurat ini berlaku mulai 21 November sampai 5 Desember," katanya dilansir dari ANTARA.

Baca Juga: Jembatan Pandansimo Mendadak Ganti Nama Jembatan Kabanaran, Ini Respons Bupati Bantul

Menurut Halim, selama 14 hari tersebut dinyatakan sebagai masa tanggap darurat, di mana penyelamatan nyawa dan warga yang terdampak kejadian, termasuk yang rawan terkena bencana menjadi prioritas utama pemerintah kabupaten.

"Kita belum berfikir kapan melakukan rekonstruksi terhadap sarana prasarana yang rusak, di dalam tanggap darurat ini kami membangun dua posko, yang pertama di Sompok Sriharjo dan Kedungjati Selopamiro, Imogiri," ujarnya.

Menurutnya, kondisi tanggap darurat selama 14 hari usai kejadian bencana hidrometeorologi tersebut, jika dirasa tidak cukup maka akan pemerintah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akan melakukan perpanjangan masa tanggap darurat.

Baca Juga: Maling Kambing di Gunungkidul, Nekat Sembelih Hasil Curian di TKP

"Pendek kata dalam tanggap darurat ini fokus utamanya adalah keselamatan nyawa, keselamatan jiwa. Maka posko logistik tidak boleh ada yang kelaparan, kurang makan atau tidak bisa memenuhi aktivitas hidup minimal sehari-hari," katanya.

Bupati mengatakan, karena terputusnya akses jalan yang menghubungkan antara Pedukuhan Wunut dengan Sompok Desa Sriharjo tersebut pemerintah daerah harus menjamin keselamatan dan keamanan masyarakat terdampak.

"Dan kemudian setelah itu tahap berikutnya adalah rekonstruksi rekonstruksi, yang ini memang lebih lama dan lebih rumit," katanya.

Pada Jumat (21/11) sekitar pukul 15.30 WIB di Dusun Wunut, Sriharjo, Bantul telah terjadi tanah longsor, atau Talud Sungai Oya sepanjang 100 meter longsor dengan kedalaman lima meter, dan mengakibatkan akses jalan penghubung antara Dusun Wunut dengan Sompok putus. *

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Pengangguran Curi Motor Mahasiswa di Warung Kopi

Rabu, 3 Desember 2025 | 08:00 WIB
X