HARIAN MERAPI - Suasana petang di Alamo Homestay Nitiprayan, Kasihan, Bantul, Kamis (23/10/2025), terasa damai dan khidmat. Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, jamaah An Nur dan warga sekitar kembali berkumpul dalam Pengajian dan Dzikiran An Nur untuk penguatan keimanan sekaligus mencari ketenangan dan pencerahan.
Pengajian yang disampaikan oleh Ustadz M Khalil itu mengangkat tema yang sederhana namun menyentuh, tentang adab dalam kehidupan sehari-hari.
Tema ini terasa sangat relevan, karena adab - yang dahulu menjadi fondasi umat - kini mulai memudar di tengah budaya serba cepat dan serba sibuk.
Ustadz M. Khalil mengingatkan jamaah tentang teladan Rasulullah dalam hal yang tampak sepele, namun sangat mendalam maknanya: adab memberi salam dan meminta izin di depan pintu.
“Nabi tidak pernah berdiri tepat di depan pintu. Beliau berdiri di sisi kanan atau kiri, mengetuk perlahan, lalu mengucapkan salam dengan suara lembut,” jelasnya.
Adab kecil ini, katanya, mencerminkan rasa hormat dan kasih sayang terhadap sesama. Namun di zaman sekarang, adab itu mulai hilang - orang mengetuk keras, memanggil dari luar pagar, bahkan langsung masuk tanpa salam.
Baca Juga: Temuan Peneliti UII Ungkap Fakta Mengejutkan: Hujan di Yogyakarta Mengandung Mikroplastik
“Padahal salam adalah doa. Dengan salam, kita mengetuk hati sebelum mengetuk pintu,” ujar Ustadz Khalil.
Salah satu jamaah, Rani, seorang Ibu yang suaminya kerja di Jakarta, kemudian bertanya dengan nada ragu namun jujur, “Bagaimana adabnya kalau seorang istri ingin menuntut ilmu, ngaji misalnya, tapi suaminya kerja di luar kota dan anak-anaknya sibuk sendiri? Apakah boleh keluar sendiri?”
Pertanyaan itu langsung mengundang perhatian. Ustadz Khalil menjawab lembut, “Istri boleh keluar rumah untuk menuntut ilmu, asal niatnya baik, adabnya dijaga, dan keamanannya terjamin. Izin bisa bersifat umum bila suami ridha dan sudah saling percaya. Karena menuntut ilmu adalah ibadah, tapi tetap harus dibingkai dengan adab.”
Baca Juga: Pemda DIY Bakal Tambah Becak Kayuh Listrik Gantikan Bentor
Pesan ini terasa mengena bagi banyak jamaah. Di tengah tantangan zaman modern, peran perempuan bukan sekadar di rumah, tapi juga sebagai penjaga nilai dan ilmu. Namun semua itu harus berjalan dalam harmoni antara niat, izin, dan adab.
Ustadz Khalil menutup pengajian dengan pesan, “Zaman boleh berubah, tapi adab harus dijaga. Karena adab adalah wajah dari iman. Barang siapa hilang adabnya, maka reduplah cahayanya.”
Dzikir yang dipimpin oleh Ustadz Rinto pun dilantunkan bersama, membawa ketenangan yang lembut. Sedangkan doa bersama secara khusyu' dipimpin oleh Ustadz Khamdani.