Larangan bersuara lebih keras dari Rasulullah, resikonya pahala terhapus

photo author
- Sabtu, 5 Juli 2025 | 08:20 WIB
Ilustrasi bicar sopan (urbanjabar.com)
Ilustrasi bicar sopan (urbanjabar.com)

HARIAN MERAPI - Islam mengajarkan sopan santun dalam berbicara. Selain berbicara yang baik, juga harus dengan suara yang lemah lembut.

Suara itu harus lebih rendah dari Rasulullah SAW, tidak boleh lebih tinggi darinya. Ancamannya adalah pahala yang terhapus.

Apalagi berbicara misuh, bersumpah serapah dengan kata-kata yang kotor. Jelas ini tidak diperbolehkan. Kata-kata yang disampaikan adalah cerminan hati dan akhlak manusia.

Baca Juga: BRI tampil di level internasional, perkuat kontribusi terhadap SDGs, wujud komitmen sebagai World-Class Sustainable Banking Group

Sopan santun dalam berbicara itu diatur dalam Al Hujurat ayat 2. Allah berfirman


يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَرْفَعُوْٓا اَصْوَاتَكُمْ فَوْقَ صَوْتِ النَّبِيِّ وَلَا تَجْهَرُوْا لَهٗ بِالْقَوْلِ كَجَهْرِ بَعْضِكُمْ لِبَعْضٍ اَنْ تَحْبَطَ اَعْمَالُكُمْ وَاَنْتُمْ لَا تَشْعُرُوْنَ ۝٢

Wahai orang-orang yang beriman, janganlah meninggikan suaramu melebihi suara Nabi dan janganlah berkata kepadanya dengan suara keras sebagaimana kerasnya (suara) sebagian kamu terhadap yang lain. Hal itu dikhawatirkan akan membuat (pahala) segala amalmu terhapus, sedangkan kamu tidak menyadarinya.(Al Hujurat ayat 2)

Dalam tafsir Al Mishbah, Qurais Shihab menuliskan 'Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu mengangkat, yakni mengeraskan suara kamu di atas yakni melebihi suara Nabi Muhammad SAW pada saat terjadi dialog antara kamu dan beliau.

Baca Juga: Hebat, 8 siswa SMA Muhi berhasil menaklukkan Gunung Rinjani NTB, ini kisahnya

Dan jangan juga kamu memperjelas kepadanya suara dari ucapan kamu pada saat beliau diam, sebagaimana jelasnya suara sebagian kamu terhadap sebagian yang lain.

Ini adalah peringatan supaya tidak hapus nilai atau pahala amal-amal baik kamu sedangkan kamu tidak menyadari keterhapusan itu.

Dikisahkan ayat ini turun sebagaimana disampaikan ‘Abdullāh bin Zubair memberitahukan kepadanya bahwa telah datang satu rombongan dari Kabilah Bani Tamīm kepada Rasulullah saw.

Abu Bakar berkata, “Rombongan ini hendaknya diketuai oleh al-Qa‘qā‘ bin Ma‘bad.”

Baca Juga: Menag Umar sebut Pangeran MBS mendukung penuh rencana pembangunan kampung haji Indonesia di Arab Saudi

‘Umar bin Khaṭṭāb berkata, “Hendaknya diketuai oleh al-Aqra‘ bin Ḥābis.”

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Refleksi NgaSSo: dari Anak Sapi Emas ke Dewa Uang

Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:52 WIB

Adam Turun ke Bumi, Hukuman atau Rahmat?

Sabtu, 27 September 2025 | 19:35 WIB

Kenapa Sulit Khusyuk dalam Shalat?

Sabtu, 13 September 2025 | 19:05 WIB

Bulan Muharam bulan istimewa bagi umat islam

Rabu, 25 Juni 2025 | 06:56 WIB
X