JAKARTA,harianmerapi.com- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI membantah 4 isu liar yang beredar tentang klaster penularan covid-19 saat pembelajaran tatap muka (PTM) mulai dilaksanakan. Salah satunya kabar klaster di 2,8 persen sekolah saat PTM dibuka.
1. Terjadinya klaster akibat PTM terbatas.
Beredar isu 2,8 persen sekolah di Indoensia muncul klaster penularan covid-19 saat PTM. Yang benar, angka 2,8% satuan pendidikan itu bukanlah data klaster Covid-19, tetapi data satuan pendidikan yang melaporkan adanya warga sekolah yang pernah tertular Covid-19.
2. Penularan Covid-19 belum tentu terjadi di sekolah.
Data tersebut didapatkan dari laporan 46.500 satuan pendidikan yang mengisi survei dari Kemendikbudristek. Satuan pendidikan tersebut ada yang sudah melaksanakan PTM Terbatas dan ada juga yang belum.
Baca Juga: Ridwan Kamil Klarifikasi Tidak Ada Klaster PTM Sekolah di Jabar
3. Angka 2,8% .
Angka sekolah yang diberitakan terdapat klaster penularan itu bukanlah laporan akumulasi dari kurun waktu 1 bulan terakhir. Data tersebut berdasarkan 14 bulan terakhir sejak tahun lalu, yaitu bulan Juli 2020.
4. Isu 15.000 siswa dan 7.000 guru positif Covid-19.
Berdasar laporan yang disampaikan oleh 46.500 satuan pendidikan, saat ini belum diverifikasi, sehingga masih ditemukan kesalahan.
Baca Juga: Wakil Ketua MPR Minta Pemerintah Evaluasi Pelaksanaan PTM Guna Cegah Klaster Covid-19
"Sebagai solusi ke depan, Kemendikbudristek dan Kemenkes sedang mempersiapkan pendataan baru dengan aplikasi PeduliLindungi untuk memudahkan verifikasi data," demikian bunyi pernyataan Kemendikbud di akun instagram resminya @kemdikbud.ri yang dilihat Minggu (26/9/2021)*