Kronologi Munculnya Klaster Tilik di Bantul Menurut Lurah Srigading Sanden

photo author
- Rabu, 13 Oktober 2021 | 11:17 WIB
RSLKC rawat 8 pasien Covid-19 berasal dari klaster tilik di Sanden Bantul.  (Arif Septoro Riza Marzuqi)
RSLKC rawat 8 pasien Covid-19 berasal dari klaster tilik di Sanden Bantul. (Arif Septoro Riza Marzuqi)

BANTUL, harianmerapi.com - Delapan dari sembilan warga Pedukuhan Gokerten, Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden, Bantul harus dirawat di Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 (RSLKC) Bambanglipuro.

Sembilan pasien yang seluruhnya berusia lanjut ini terpapar virus corona setelah tilik atau menjenguk salah satu warga yang sakit. Meski sempat menjalani isolasi mandiri, delapan warga itu kemudian dirujuk ke RSLKC Bambanglipuro.

Lurah Srigading, Prabawa Suganda menjelaskan kronologi munculnya klaster tilik itu setelah setelah rombongan ibu-ibu menjenguk salah satu warga pekan lalu. Tanpa sepengetahuan ibu-ibu, warga yang dijenguk itu ternyata tengah menunggu hasil swab PCR.

Baca Juga: Muncul Klaster Tilik di Bantul, 8 Pasien Positif Covid-19 Dirawat di RSLKC Bambanglipuro

"Nah ternyata saat keluar hasil PCR dinyatakan positif," sebutnya.

Prabawa mengaku tidak tahu pasti apakah saat tilik, rombongan ibu-ibu itu tidak mengetahui jika warga yang sakit tengah menunggu hasil swab PCR.

"Apakah si anak dari ibu yang sakit dan sedang menunggu hasil swab PCR tidak memberitahu tetangganya atau bagaimana saya kurang tahu," ungkapnya.

Lebih lanjut, Prabawa mengatakan jika tracing juga sudah dilakukan kepada warga lain yang kontak erat dengan sembilan pasien terkonfirmasi positif tersebut.

Baca Juga: Pasien Covid-19 Klaster Tilik di RSLKC Bambanglipuro Bantul Seluruhnya Lansia, Keluarga Kesulitan Komunikasi

"Besok (Kamis 14/10/2021) warga yang kontak erat dengan pasien Covid-19 dari klaster tilik akan menjalani tes PCR di Puskesmas Sanden," imbuhnya.

Prabawa berharap kasus munculnya klaster tilik ini menjadi perhatian warga lainnya. Jika ingin tilik, warga harus memastikan dulu kondisi pasien.

Pihak keluarga yang sakit pun, sebut Prabawa harus jujur kepada masyarakat jika memang yang sakit positif Covid-19 atau sedang menunggu hasil swab.

"Sebaiknya menahan diri terlebih dahulu, tindakan sosial itu bagus namun jika sudah terjadi klaster seperti ini semuanya jadi repot," tegasnya.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Pengangguran Curi Motor Mahasiswa di Warung Kopi

Rabu, 3 Desember 2025 | 08:00 WIB
X