Restoran Ayam Goreng Tojoyo Buka di Malioboro, Padukan Rasa Tradisi, Selera Generasi

photo author
- Kamis, 7 Agustus 2025 | 20:30 WIB
Pengunjung memadati Restoran Tojoyo Malioboro usai dilakukan soft opening pada Rabu, 6 Agustus 2025.  (Foto: Dok. Istimewa)
Pengunjung memadati Restoran Tojoyo Malioboro usai dilakukan soft opening pada Rabu, 6 Agustus 2025. (Foto: Dok. Istimewa)

HARIAN MERAPI - Pengunjung kawasan Malioboro Yogyakarta makin dimanjakan dengan bejibun pilihan kuliner. Terbaru, ada restoran legendaris yang bisa jadi jujugan wisatawan. Namanya Tojoyo. Asli Solo. Tojoyo adalah restoran yang menyajikan ayam goreng dan jeroan sapi dengan cita rasa turun temurun.

Restoran ini berlokasi di Jalan Margo Mulyo 106 kawasan Malioboro. Sebelah selatan Jalan Suryatmajan atau Kantor Gubernur DIY. Tojoyo ingin menghadirkan pengalaman kuliner otentik dengan tagline 'Rasa Tradisi, Selera Generasi'.

"Kini pengunjung dan wisatawan Malioboro punya alternatif makan ayam goreng tradisional, dengan tempat modern," kata Raditya Prajna Hermawan, pengelola Tojoyo, Kamis (7/8/2025).

Ayam goreng yang menggugah selera di Restoran Tojoyo Malioboro.
Ayam goreng yang menggugah selera di Restoran Tojoyo Malioboro. (Foto: Dok. Istimewa)


Bukan ayam goreng biasa, ayam yang disajikan Tojoyo dibumbui dengan rempah-rempah pilihan, resep turun-temurun. Ayam pejantan digoreng hingga golden brown dengan tekstur crunchy di luar, tapi juicy di dalam.  

Adapun pecinta jeroan juga disuguhi jerian sapi premium, seperti olahan hati, babat, dan paru sapi pilihan yang dimasak dengan teknik khusus hingga empuk sempurna dan gurih meresap. Sambal pilihan makin menggugah selera yang disukai segmen pengunjung keluarga, anak hingga dewasa.

"Kami juga memiliki central kitchen yang memastikan bahan ayam goreng dan jeroan dibumbui dengan resep turun-temurun yang terjaga kualitasnya," kata Raditya.  

Raditya Prajna Hermawan (kanan) mengungkapkan, Tojoyo ingin menghadirkan pengalaman kuliner otentik dengan tagline 'Rasa Tradisi, Selera Generasi' bagi pengunjung Malioboro.
Raditya Prajna Hermawan (kanan) mengungkapkan, Tojoyo ingin menghadirkan pengalaman kuliner otentik dengan tagline 'Rasa Tradisi, Selera Generasi' bagi pengunjung Malioboro. (Foto: Sutriono)


Restoran Tojoyo juga menampilkan desain interior bernuansa tradisional modern dilengkapi pendingin ruangan. Restoran ini sedang berbenah untuk memfungsikan lantai 2 yang dapat untuk menampung pengunjung lebih banyak.

Hak Paten Tojoyo

Raditya mengatakan, nama restoran Tojoyo kerap dijumpai di berbagai daerah, termasuk Yogyakarta. Hanya saja, Tojoyo asli hanya yang dikelola pihaknya. Ini lantaran hak paten nama dan resep Tojoyo telah didaftarkan dan dimiliki sejak beberapa tahun silam.

Baca Juga: Polsek Mantrijeron Yogya Jelaskan Detail Penembakan ke Pedagang Layangan dengan Air Gun

"Kami pernah memberi peringatan kepada restoran lain untuk tidak menggunakan nama Tojoyo, dan setelah itu diganti. Karena resep Tojoyo ini sudah didaftarkan oleh almarhum Ibu saya," ujarnya.

Oleh karenanya, Tojoyo sangat konsisten menjaga cita rasa, dengan resep yang diwariskan dari Ibundanya.

Sejarah Restoran Tojoyo

Raditya mengutarakan, Tojoyo awalnya dirintis almarhum orang tuanya, yakni Tutik Herwanti. Pada tahun 1998, ia memutuskan mengundurkan diri dari perusahaan tempatnya bekerja lalu memilih merintis usaha  kuliner. Bersama kakak iparnya, Dyah Suminar dan Ellys Zudianti, Tutik  mengunjungi Tojoyo, Solo. Mereka belajar teknik memasak ayam yang lezat. Tak lama kemudian, Tutik membuka usaha pertama di Jalan Ratna 23 Jakarta.

Baca Juga: Lima Orang Pelaku Praktik Judi Online di Banguntapan Diamankan Ditreskrimsus Polda DIY, Ini Perannya

Restoran ini memperkerjakan 30 karyawan. Awalnya, restoran hanya mengandalkan menu masakan dari Tojoyo, ditambah resep Soto Kudus.
Cita rasa kuah yang khas serta potongan daging ayam yang lembut, membuat pelanggan terus berdatangan.

"Ayam Tojoyo dan Soto Kudus, menjadikannya  menu best seller saat itu," kenang Radit.

Setahun kemudian, Tutik menambah menu masakan China, sate kambing dan mie Jowo khas Jogja. Disusul membuka restoran kedua di Jatiwaringin pada tahun 2001. Kawasan ini dipilih karena letaknya strategis, dan memiliki potensi pasar yang besar. Disusul dibuka restoran ketiga di kawasan Tebet.

 
"Ibu selalu menekankan kualitas dan konsisten adalah kunci mempertahankan kepercayaan pelanggan," kata Radit mengenang pesan ibunya yang meninggal dunia tahun 2021.

Tahun 2005, Tutik membuka Tojoyo di Bali. Namun, harus tutup selamanya pascatragedi Bom Bali. Tetapi, Tutik tak putus asa. Ia memutuskan membuka cabang kelima di Gandaria, Jakarta Selatan.
 

Kini, Restoran Tojoyo di Malioboro menjadi obat rindu bagi para pelanggan yang kangen cita rasa masakan Tutik. Terutama masakan ayam goreng.

Selain Malioboro, Tojoyo juga buka di Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan. Juga tersedia di HeHa Sky View dalam konsep stall.

Penasaran menikmati ayam goreng dan jeroan sapi premium khas Tojoyo di Malioboro? Restoran ini buka setiap hari pukul 11.00 - 22.00 WIB. *

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X