HARIAN MERAPI - Krecek Rebung adalah salah satu kuliner tradisional yang berasal dari Kabupaten Lumajang, Jawa Timur dan memiliki kekhasan.
Karena itu, krecek rebung pun ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) Indonesia oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, sehingga menorehkan kebanggaan di kancah nasional.
"Pengakuan itu menjadi bukti keunikan dan kekayaan budaya lokal Lumajang yang terus dilestarikan," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Lumajang Nugraha Yudha di Lumajang, belum lama ini.
Baca Juga: Pemerintah Terbitkan Aturan Intensif PPh Karyawan
Menurutnya, penetapan tersebut bukan hanya penghargaan terhadap kuliner yang ada di Kota Pisang itu, tetapi juga apresiasi atas warisan budaya yang kaya akan nilai sejarah dan tradisi.
"Krecek Rebung memiliki sejarah panjang dalam budaya kuliner masyarakat Pasrujambe dan sekitarnya. Proses pembuatannya yang rumit, dari pemilihan rebung hingga pengasapan tradisional, menjadi ciri khas yang membuatnya berbeda dari produk serupa di daerah lain," tuturnya dilansir Antara.
Dengan statusnya sebagai WBTB Indonesia, Krecek Rebung tidak hanya menjadi simbol kebanggaan lokal tetapi juga tanggung jawab besar untuk terus melestarikannya.
Sementara pembuat Krecek Rebung, Lukman mengatakan Krecek Rebung yang sekilas menyerupai daging berbahan dasar bambu muda jenis jajang atau petung.
Baca Juga: Kabar Gembira, Beasiswa Pendidikan Dokter 2025 Tetap Diberikan
Proses pembuatannya terbilang panjang dan unik, yakni rebung yang telah direbus selama 2-3 jam dipotong kecil, ditusuk seperti sate, kemudian diasapi secara tradisional selama satu hingga dua bulan di atas tungku.
"Pengasapan itu adalah rahasia kelezatan Krecek Rebung Lumajang karena lama pengasapan menentukan kualitas rasa. Semakin lama diasapi, semakin enak dan tahan lama," ucap warga Desa Pasrujambe itu.
Untuk penyajian, lanjut dia, masyarakat Lumajang biasanya mengolah Krecek Rebung dengan santan dan bumbu opor, sehingga hidangan itu semakin lengkap dengan tambahan lontong, sambal petis, bubuk kedelai, dan telur goreng.
"Rasa khas Krecek Rebung Lumajang tidak bisa ditemukan di tempat lain, karena proses pengolahannya menggunakan metode tradisional. Itu yang membuat rasanya istimewa," katanya. *