HARIAN MERAPI - Menu soto tauco, tempe mendoan, hingga tahu aci, menjadi hidangan khas di acara silaturahmi dan halal bihalal warga Tegal yang berlangsung di Kota Yogyakarta, Minggu (27/4/2025).
Makanan berkuah kental yang disebut soto tauco, serta tempe mendoan, dan tahu aci, merupakan makanan khas masyarakat Tegal, Jawa Tengah, yang cukup melegenda.
Karena itu, soto tauco dan tempe mendoan, serta tahu aci, menjadi hidangan utama di acara silaturahmi dan halal bihalal masyarakat Tegal di Jogjakarta, disingkat Mastejo.
Soto tauco khas Tegal memang berbeda dengan soto dari daerah lain, di antaranya karena ada kuah sambal tauco yang berasa pedas dan khas dari fermentasi kedelai.
Baca Juga: 'Lanang Tenan' sebuah lagu karya Ndarboy Genk, merupakan nasihat bagi anak laki-lakinya
Selain sambal tauco, soto khas Tegal juga menjadi lain dari yang lain karena bumbu rempah yang kental, dan dihidangkan dengan daging babat.
Kalau soto pada umumnya menggunakan daging sapi atau ayam, soto tauco khas Tegal menggunakan daging babat yang kenyal, gurih, dan sedap saat dikunyah.
Pedagang soto tauco asli Tegal, Bu Sarni (58), mengatakan soto Tegal ini memang harus menggunakan sambal tauco. Sedangkan lauknya yang paling cocok juga daging babat, dan mendoan.
Dia menyebutkan, sambal tauco sudah menjadi pelengkap makanan yang harus ada bagi warga Tegal. Tidak hanya soto, namun juga makanan lainnya yang enak disantap pedas.
Baca Juga: Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Kopi Serius Pangan Nusantara Bertumbuh hingga Go Global
Bu Sarni menceritakan, sudah sejak tahun 1998 dirinya bersama suami berjualan soto tauco di Kota Yogyakarta. Saat itu, dirinya membuka warung di kawasan Jembatan Sayidan.
Selama 13 tahun berjualan soto tauco, gulai, nasi lengkong, dan menu khas Tegal lainnya di kawasan Jembatan Sayidan itu, dia terpaksa pindah tempat karena digusur.
Kini, Bu Sarni membuka warung nasi sayur, lontong, bubur ayam, kebuli, dan pada malam hari berjualan siomay, di kawasan Warungboto dekat Kampus UAD.
Dia mengaku tak lagi meneruskan usaha soto tauco seperti di Jembatan Sayidan, karena lokasi warungnya yang ada di Warungboto tidak mendukung.
Baca Juga: Jelang May Day, buruh harus punya daya tawar