Baca Juga: Kejujuran Membawa Nikmat 7: Bahagianya Menyambut Kelahiran Buah Hati
Baca Juga: Kejujuran Membawa Nikmat 8: Terbongkarnya Rahasia Besar
Baca Juga: Kejujuran Membawa Nikmat 9: Orang Tua Angkat dan Kandung Sama Sayangnya
Toh demikian, Bu Karto tak pernah memanfaatkan kelonggaran itu, karena ia sudah merasa malu dengan kelakuan anaknya yang lain, Giman yang selalu membuat repot orang lain.
Usaha keras yang dilakukan Surya, Putri dan Bu Karto akhirnya mulai menunjukkan hasil yang meningkat pada tahun kedua.
Warung makan dan katering itu sudah dikenal banyak orang, sehingga pelanggannya juga semakin banyak. Usaha kateringnya mulai kebanjiran order, terutama saat masa-masa orang menggelar hajatan.
Baca Juga: Kejujuran Membawa Nikmat 10: Pesan Terakhir dari Papa
Baca Juga: Kejujuran Membawa Nikmat 11: Menerima Kabar Buruk Orang Tua Kecelakaan
Baca Juga: Kejujuran Membawa Nikmat 12: Selamat Jalan, Mama...
Mau tidak mau, Surya harus menambah karyawannya, karena Bu Karto semakin kawalahan untuk mengerjakan sendiri. Mulai dari satu, dua, tiga karyawan, lama-lama berkembang menjadi puluhan karyawan yang bekerja di usaha katering Surya. (Bersambung)