Ada Hikmah di Setiap Takdir, Termasuk Takdir Buruk, Ini Penjelasannnya

photo author
- Kamis, 23 Desember 2021 | 08:15 WIB
Ilustrasi orang sakit  (Gustavo Fring/Pexels)
Ilustrasi orang sakit (Gustavo Fring/Pexels)

Di antara kebaikannya adalah melebur dosa-dosa, bisa jadi ada orang yang memiliki dosa-dosa yang tidak terlebur oleh taubat dan istighfar karena adanya penghalang.

Misalnya karena niatnya yang tidak benar terhadap Allah lalu diserang penyakit sebagai hukuman, maka dosa-dosa tersebut terleburkan.

Baca Juga: Mencintai dan Meneladani Nabi SAW dengan Sepenuh Hati dan Jiwa

Di antara kebaikannya juga adalah bahwa manusia tidak mengetahui kadar nikmat sehat yang Allah berikan kepadanya, kecuali pada saat dia sakit.

Ketika sehat manusia tidak mengetahui harga sehat tersebut, akan tetapi jika sakit datang, baru menyadari harga sehat. Kesehatan adalah mahkota di kepala orang-orang yang sehat, ia tidak diketahui kecuali oleh orang-orang yang sakit.

Jelas ini adalah baik di mana karena dapat menyadari harga sebuah nikmat. Di antara kebaikan lainnya adalah bahwa bisa jadi penyakit tersebut mengandung sesuatu yang justru membunuh penyakit di dalam tubuh di mana tidak bisa dibunuh kecuali dengan sakit.

Para dokter menyatakan bahwa penyakit-penyakit tertentu membunuh (bakteri-bakteri bibit-bibit penyakit tertentu) di dalam tubuh dan penderita tidak mengetahuinya.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin menyampaikan kesimpulan dari iman takdir baik dan buruk adalah pertama, keburukan yang disandangkan kepada qadar, adalah keburukan dengan melihat kepada apa yang ditakdirkan Allah. Adapun takdir Allah itu sendiri, maka adalah baik secara keseluruhan.

Kedua, keburukan yang ada pada apa-apa yang ditakdirkan tidaklah bersifat murni (total), akan tetapi adalah keburukan yang bisa menghasilkan perkara-perkara yang merupakan kebaikan, jadi keburukannya adalah suatu nisbi. *

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Refleksi NgaSSo: dari Anak Sapi Emas ke Dewa Uang

Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:52 WIB

Adam Turun ke Bumi, Hukuman atau Rahmat?

Sabtu, 27 September 2025 | 19:35 WIB

Kenapa Sulit Khusyuk dalam Shalat?

Sabtu, 13 September 2025 | 19:05 WIB

Bulan Muharam bulan istimewa bagi umat islam

Rabu, 25 Juni 2025 | 06:56 WIB
X