harianmerapi.com - Buya Yahya menerangkan mimpi buruk manusia tidak membahayakan. Sebab seburuk mimpi adalah yang terbaik saat bangun dan sebaik mimpi adalah seburuk saat bangun.
Nasihat Buya Yahya itu disampaikan untuk menjawab sebuah pertanyaan dari peserta majlis pengajian tentang mimpi. Bahwa Nabi Yusuf bisa menafsir mimpi dan mimpi itu menjadi kenyataan. Sehingga apakah mimpi yang dialami dirinya dapat menjadi kenyataan.
Membahas masalah mimpi, disampaikan Buya Yahya, sebagaimana diunggah akun youtube Al-Bahjah TV, pada 22 Agustus 2021, yang pertama perlu dipahami bahwa kita bukan Nabi Yusuf. Nabi Yusuf memberikan takwil mimpi karena mendapatkan wahyu.
Baca Juga: Mensyukuri Nikmat 21: Perang Terselubung Dua Istri
Berdasar wahyu tersebut Nabi Yusuf menyampaikan takwil mimpi, sehingga lantas terbukti dalam kehidupan nyata.
Maka itu sebelum menakwil mimpi, harus dikembalikan bahwa mimpi adalah mimpi. Jangan dipahami mimpi yang dialami sebagai sebuah kenyataan hidup.
Dia mengatakan manusia itu aneh, mau dan menurut ketika ‘dinasehati’ melalui mimpi. Padahal dinasehati dialam nyata tidak didengar.
Baca Juga: Hidup Seimbang, Sumber Segala Sumber Kebahagian Hidup Dunia dan Akhirat
Ada orang lebih percaya mimpi dari pada alam nyata. Setiap hari ketemu gurunya dinasehati tidak didengar. Giliran dengan mimpi didengar.
Dikemukakannya kadang orang itu hidup dengan mimpi, padahal mimpi adalah mimpi. Sebaik baik mimpi adalah seburuk-buruk disaat bangun. Bagitupun seburuk buruk mimpi adalah sebaik-baiknya disaat bangun.
Sebagai contoh mimpi dikejar-kejar harimau, begitu bangun bersyukur dan mengucapkan Alhamdulillah. Sebaliknya mimpi di siang hari di bulan Ramadan. Ketika lapar, saat mau makan hidangan, lantas terbangun. Dia kecewa lalu puasa lagi.
Baca Juga: Pentas Ketoprak di Hutan Randublatung 2: Disambut Oncor di Pinggiran Jalan dan Penonton yang Puas
Inilah yang dimaksud sebaik-baiknya mimpi adalah seburuk-buruknya ketika bangun, dan seburuknya mimpi adalah yang sebaik-baiknya ketika bangun.
Buya Yahya menyampaikan untuk jangan menghubungkan terus hidup ini dengan mimpi.
Hanya saja bagaimana bersikap ketika seseorang bermimpi indah. Jika mimpi itu baik untuk berprasangka baik pada Allah. Semoga Allah memberikan kebaikkan.