opini

Milad 112 Muhammadiyah: Kemakmuran untuk Semua

Senin, 18 November 2024 | 10:00 WIB
Heru Prasetya. (Dok Pribadi)

Kelompok usia paling banyak berusia 25-34 tahun (pria 20%, perempuan 17,7%) dengan menghabiskan waktu rata-rata hingga 7 jam 38 menit per hari untuk bermedsos.

Empat besar media sosial yang paling sering digunakan masyarakat melek digital di Indonesia adalah WhatsApp (90,9%), Instagram (85,3%), Facebook (81,6%), dan TikTok (73,5%).

Jika dilebarkan hingga lima besar adalah Telegram (61,3%). Sebenarnya, jika melihat riil lapangan maka hasil survei itu tidak mengejutkan.

Penulis ketika menyusuri warung-warung tak jauh dari sekolahan, menjumpai beberapa penjual (umumnya adalah kaum ibu) yang lebih asyik bermain gadget dibandingkan menawarkan barang jualannya.

Baca Juga: Disperinaker dan FPB Sukoharjo pantau pemenuhan hak karyawan Sritex yang terkena status dirumahkan

Bahkan sebagian sedang melakukan live di salah satu platform digital. Ibu-ibu itu tampak santai saja ketika penjual di sekitarnya banyak pembeli, sedangkan di tempatnya tidak ada pembeli.

Ada perubahan besar terkait perkembangan digital saat ini. Munculnya sebutan generasi rebahan, meski dipicu adanya Covid-19, tak lepas dari serbuan bertubi-tubi dari produk digital tersebut.

Berawal dari kekhawatiran terjangkit, kemudian diberlakukan belajar di rumah, dan pada akhirnya menikmati model belajar jarak jauh.
Bukan hanya belajar, bekerja jarak jauh pun seperti menjadi keharusan. Toh pertemuan tatap muka tidak begitu berpengaruh pada hasil pekerjaan. Di era Covid kita mengenal Work from Home (WfH).

Sekarang ketika wabah itu sudah berlalu, sebutan WfH maupun workshop atau seminar jarah jauh tetap menjadi kebutuhan. Itulah dampak kemajuan teknologi.

Baca Juga: Kerja keras untuk keluraga bagian dari sedekah

Sebagai organisasi besar, Muhammadiyah memiliki daya pikat yang kuat untuk ikut mengisi konten-konten media sosial dengan hal membangun dan berkemajuan. Didukung sumber daya manusia dan dana kuat, peran Muhammadiyah akan mampu meminimalisasi kekhawatiran bahwa media sosial dan dunia digital pada umumnya akan memberi dampak buruk bagi anak bangsa, baik generasi muda maupun generasi sebelumnya.

Banyaknya lembaga pendidikan, dari PAUD/TK hingga perguruan tinggi, akan mampu melahirkan generasi bangsa yang tangguh.

Ditambah Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah kabinet baru sekarang tidak hanya kader persyarikatan, juga Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Baca Juga: Urusan gadai bisa ruwet bila seperti ini 

Muhammadiyah akan menjadi garda utama dalam mengawal medsos dan segala produk digital sebagai bagian alat membangun karakter bangsa.

Halaman:

Tags

Terkini

FWK Membisikkan Kebangsaan dari Diskusi-diskusi Kecil

Jumat, 31 Oktober 2025 | 10:30 WIB

Budaya Hukum Persahabatan

Rabu, 24 September 2025 | 11:00 WIB

Generasi PhyGital: Tantangan Mendidik Generasi Dua Dunia

Minggu, 21 September 2025 | 10:13 WIB

Akhmad Munir dan Harapan Baru di Rumah Besar Wartawan

Selasa, 2 September 2025 | 09:52 WIB

Kemerdekaan Lingkungan, Keselamatan Rakyat

Rabu, 13 Agustus 2025 | 10:15 WIB

Mikroplastik: Ancaman Baru terhadap Kesehatan

Kamis, 7 Agustus 2025 | 09:00 WIB

Pro dan Kontra Identik Perpecahan?

Rabu, 6 Agustus 2025 | 12:05 WIB

Mentalitas Kemerdekaan

Jumat, 18 Juli 2025 | 16:50 WIB

Jabatan sebagai Amanah

Kamis, 19 Juni 2025 | 11:15 WIB