Menggali Harta Karun: Mendorong Potensi Anak Melalui Bakat dan Minat Sejak Dini

photo author
- Kamis, 6 November 2025 | 10:33 WIB
M. Aminudin, Santri PP Taswirul Afkar, Bulan-Wonosari-Klaten. Mahasiswa Magister Pendidikan Islam Anak Usia Dini UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (Dok. Pribadi)
M. Aminudin, Santri PP Taswirul Afkar, Bulan-Wonosari-Klaten. Mahasiswa Magister Pendidikan Islam Anak Usia Dini UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (Dok. Pribadi)

* Oleh: M. Aminudin

HARIAN MERAPI - Anak dilahiran dengan kondisi yang unik, bagaikan harta karun yang penuh dengan potensi atau bahkan bagaikan kanvas kosong yang siap di gambar. Kunci harta karun itu sering tersembunyi dalam dua hal: bakat dan minat.

Tugas kita sebagai orang tua bukan menentukan gambar melainkan, menjadi fasilitator yang memfasilitasi kuas dan cat yang baik.

Mendorong potensi anak bukan berarti mencetak anak agar menjadi bintang disemua bidang. Namun, sebuah petualangan untuk membantu anak mempercikkan rasa percaya diri, kebahagiaan dalam diri, dan menumbuhkan rasa cinta untuk terus belajar. Lalu, bagaimana kita memulainya?

Baca Juga: Hindarilah delapan penyakit hati

Sebelum melangkah lebih jauh kita harus mampu membedakan dua koin penting yang ada didalam harta karun yang kita miliki.

Koin pertama, bakat. Bakat bdalah kemampuan atau bawaan dari anak. Kemampuan melakukan sesuatu yang dirasakan lebih mudah untuk dilakukan dikalanan teman sebaya.

Seperti contoh, anak secara alami lebih mudah dalam mengingat nada, kemudian anak mampu mengekspresikan gerakan tari dengan baik, atau bahkan mempunyai kemampuan logika yang kuat untuk menyelesaikan sesuatu.

Koin kedua, minat. Minat adalah ketertarikan atau gairah terhadap sesuatu. Kegiatan yang membuat anak betah dan berlama-lama tanpa paksaan, dan bahkan anak sering membicarakannya.

Baca Juga: Tampilkan Teknologi Percetakan, 12 Distributor Ikuti Pameran IGE 2025 di JEC

Misalnya, minat piano, antusias terhadap duania seni, atau bahkan kecintaannya pada sepak bola.

Idealnya adalah minat bertemu dengan bakat. Namun, minat saja sudah cukup untuk membukakan pintu gerbang potensi anak. Anak yang begitu bergairah dengan sepak bola mungkin awalnya terlihat tidak berbakat, tetapi karena anak bergairah dan gihih dengan hal tersebut, anak akan terus berlatih hingga kemampuannya itu muncul dan terasah.

Mengapa Harus Memulainya Sejak Dini?

Masa usia keemas an anak (0-5 tahun), merupakan masa yang paling krusial di mana otak anak mengaalami perkembangan yang sangat pesat. Memberikan stimulasi anak lebih awal dan tepat dapat memberikan dampak positif di jangka Panjang yang lebih signifikan.

Baca Juga: Lima tanda influenza yang perlu diperiksakan ke dokter

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

FWK Membisikkan Kebangsaan dari Diskusi-diskusi Kecil

Jumat, 31 Oktober 2025 | 10:30 WIB

Budaya Hukum Persahabatan

Rabu, 24 September 2025 | 11:00 WIB

Generasi PhyGital: Tantangan Mendidik Generasi Dua Dunia

Minggu, 21 September 2025 | 10:13 WIB

Akhmad Munir dan Harapan Baru di Rumah Besar Wartawan

Selasa, 2 September 2025 | 09:52 WIB

Kemerdekaan Lingkungan, Keselamatan Rakyat

Rabu, 13 Agustus 2025 | 10:15 WIB

Mikroplastik: Ancaman Baru terhadap Kesehatan

Kamis, 7 Agustus 2025 | 09:00 WIB

Pro dan Kontra Identik Perpecahan?

Rabu, 6 Agustus 2025 | 12:05 WIB

Mentalitas Kemerdekaan

Jumat, 18 Juli 2025 | 16:50 WIB

Jabatan sebagai Amanah

Kamis, 19 Juni 2025 | 11:15 WIB
X