* Oleh: M. Aminudin
HARIAN MERAPI - Anak dilahiran dengan kondisi yang unik, bagaikan harta karun yang penuh dengan potensi atau bahkan bagaikan kanvas kosong yang siap di gambar. Kunci harta karun itu sering tersembunyi dalam dua hal: bakat dan minat.
Tugas kita sebagai orang tua bukan menentukan gambar melainkan, menjadi fasilitator yang memfasilitasi kuas dan cat yang baik.
Mendorong potensi anak bukan berarti mencetak anak agar menjadi bintang disemua bidang. Namun, sebuah petualangan untuk membantu anak mempercikkan rasa percaya diri, kebahagiaan dalam diri, dan menumbuhkan rasa cinta untuk terus belajar. Lalu, bagaimana kita memulainya?
Baca Juga: Hindarilah delapan penyakit hati
Sebelum melangkah lebih jauh kita harus mampu membedakan dua koin penting yang ada didalam harta karun yang kita miliki.
Koin pertama, bakat. Bakat bdalah kemampuan atau bawaan dari anak. Kemampuan melakukan sesuatu yang dirasakan lebih mudah untuk dilakukan dikalanan teman sebaya.
Seperti contoh, anak secara alami lebih mudah dalam mengingat nada, kemudian anak mampu mengekspresikan gerakan tari dengan baik, atau bahkan mempunyai kemampuan logika yang kuat untuk menyelesaikan sesuatu.
Koin kedua, minat. Minat adalah ketertarikan atau gairah terhadap sesuatu. Kegiatan yang membuat anak betah dan berlama-lama tanpa paksaan, dan bahkan anak sering membicarakannya.
Baca Juga: Tampilkan Teknologi Percetakan, 12 Distributor Ikuti Pameran IGE 2025 di JEC
Misalnya, minat piano, antusias terhadap duania seni, atau bahkan kecintaannya pada sepak bola.
Idealnya adalah minat bertemu dengan bakat. Namun, minat saja sudah cukup untuk membukakan pintu gerbang potensi anak. Anak yang begitu bergairah dengan sepak bola mungkin awalnya terlihat tidak berbakat, tetapi karena anak bergairah dan gihih dengan hal tersebut, anak akan terus berlatih hingga kemampuannya itu muncul dan terasah.
Mengapa Harus Memulainya Sejak Dini?
Masa usia keemas an anak (0-5 tahun), merupakan masa yang paling krusial di mana otak anak mengaalami perkembangan yang sangat pesat. Memberikan stimulasi anak lebih awal dan tepat dapat memberikan dampak positif di jangka Panjang yang lebih signifikan.
Baca Juga: Lima tanda influenza yang perlu diperiksakan ke dokter