Milad 112 Muhammadiyah: Kemakmuran untuk Semua

photo author
- Senin, 18 November 2024 | 10:00 WIB
Heru Prasetya. (Dok Pribadi)
Heru Prasetya. (Dok Pribadi)

Perlunya 3 K

Dalam usia seabad lebih ini, Muhammadiyah sangat kuat untuk membangun dirinya serta masyarakat luas di sekitarnya menjadi berkemajuan. Maju dalam pikiran, perbuatan, dan akhlak. Ada tiga hal utama yang perlu menjadi perhatian untuk dikuatkan yaitu komitmen, konsisten, dan konsekuen.

Komitmen adalah niat, tekad, atau keinginan besar untuk merealisasikan cita-cita yang sudah disepakati. Dari tingkat Ranting, Cabang, Daerah, Wilayah, maupun Pusat bersama-sama memiliki tugas menghadirkan kemakmuran untuk semua dalam bentuk program nyata. Berkomitmen menjalan putusan organisasi secara baik.

Konsisten adalah secara istiqamah atau teguh hati menjalankan yang pernah diucapkan. Tidak pernah tergiur kepentingan sesaat, apalagi kesenangan pribadi. Karena bermuhammadiyah itu menjalan kegiatan bersama dengan tujuan jangka pendek dan Panjang.

Baca Juga: Kelanjutan pembangunan gedung pertemuan, Pemkab Sukoharjo siapkan bangun pagar, taman dan perluasan parkir di tahun 2025

Tujuan organisasi ini sejak awal adalah terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Sampai sekarang tujuan itu tetap diperjuangkan. Islam yang rahmatan lil’alamin. Islam yang tidak hanya mementingkan akhirat, juga kehidupan dunia. Perjuangan di dunia untuk kebahagiaan di akhirat.

Sedangkan konsekuen menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sesuai dengan yang dikatakan atau diperbuat, berwatak teguh, tidak menyimpang dari yang sudah diputuskan. Begitulah bermuhammadiyah, keteguhan sikap sangat diperlukan. Hal ini berlaku bagi pimpinan maupun anggota.

Sebagai satu kesatuan, 3 K di atas harus tetap ditumbuhsuburkan pada diri aktivis persyarikatan. Gegap gempita munculnya paham di luar Muhammadiyah, yang mirip-mirip dengan Muhammadiyah, menjadi tantangan bersama. Bukan untuk dienyahkan, tapi dirangkul agar rekatan tersebut berubah menjadi kekuatan dahsyat.

Baca Juga: Perjalanan Hidup Jensen Huang, Seorang Tukang Cuci Piring di Restoran yang Kini Duduki Peringkat ke-9 Orang Terkaya Dunia

Menjadikan Muhammadiyah sebagai rumah bersama banyak komponen. Seperti selama ini sudah terjadi di bidang politik praktis kepartaian. Muhammadiyah tidak kemana-mana tapi ada dimana-mana. Hanya saja yang harus dipenuhi adalah ketundukan kepada garis organisasi, tanpa tawar menawar. Komitmen, konsisten, dan konsekuen. Kemakmuran untuk semua.

Selamat Milad ke-112, teruslah membumi agar dicintai yang di langit. Aamiin.

*)Anggota Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PWM DIY

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

FWK Membisikkan Kebangsaan dari Diskusi-diskusi Kecil

Jumat, 31 Oktober 2025 | 10:30 WIB

Budaya Hukum Persahabatan

Rabu, 24 September 2025 | 11:00 WIB

Generasi PhyGital: Tantangan Mendidik Generasi Dua Dunia

Minggu, 21 September 2025 | 10:13 WIB

Akhmad Munir dan Harapan Baru di Rumah Besar Wartawan

Selasa, 2 September 2025 | 09:52 WIB

Kemerdekaan Lingkungan, Keselamatan Rakyat

Rabu, 13 Agustus 2025 | 10:15 WIB

Mikroplastik: Ancaman Baru terhadap Kesehatan

Kamis, 7 Agustus 2025 | 09:00 WIB

Pro dan Kontra Identik Perpecahan?

Rabu, 6 Agustus 2025 | 12:05 WIB

Mentalitas Kemerdekaan

Jumat, 18 Juli 2025 | 16:50 WIB

Jabatan sebagai Amanah

Kamis, 19 Juni 2025 | 11:15 WIB
X