Akhir Lusono pelestari seni dan sastra Jawa mantap berhikmat di Muhammadiyah

photo author
- Senin, 6 Maret 2023 | 21:25 WIB
Akhir Lusono mantap berhikmat di Muhammadiyah. (Dok pribadi)
Akhir Lusono mantap berhikmat di Muhammadiyah. (Dok pribadi)

Sejumlah penghargaan seni telah diterimanya baik tingkat nasional maupun dari lembaga lain seperti penghargaan dari MURI atas prestasinya membaca geguritan terlama.

Berkesenian dalam pandangan Akhir adalah panggilan hidup.

Sehingga apa pun yang kemudian dipercayakan kepadanya sebagai amanah untuk memajukan seni budaya akan disambutnya dengan senang hati.

Begitu pun ketika lewat SK PP Muhammadiyah nomor 167/KEP/1.0/D/2023 tertanggal 13 Februari 2023 mencantumkan namanya untuk berhikmat di Lembaga Seni Budaya PP Muhammadiyah diniatkan untuk berdakwah lewat seni budaya.

Baca Juga: 1.700 Warga dan Anak Kos Kompak Ikuti Kirab Budaya Padukuhan Papringan Caturtunggal Depok Sleman

"Saya niatkan Bismillah sebagai ladang dakwah lewat seni budaya yang lebih luas lagi jangkauan cakupan wilayahnya Indonesia," tutur Akhir bernada memantapkan tekatnya.

Disebutkan Akhir ada nama nama seperti Desi Ratnasari, Angelina Sondakh, Deddy Mizwar, Slamet Raharjo Jarot, Rommy Fibri, Eros Candra, Dwiki Dharmawan, Hanung Bramantyo, Tantri Syelindri, Dzawin Nur Ihram dan Jumaldi Alfi.

Menurut Akhir yang juga Direktur RadioMu PWM DIY dan konsultan Radio Vedac 99 FM ini, daur kehidupan memiliki makna tersendiri bagi sebuah proses budaya.

Sehingga kebudayaan yang sedemikian luas memiliki pemaknaan untuk memberi kontribusi pada perkembangan peradaban sesuai dengan zamannya.

Baca Juga: Erick Thohir laporkan dugaan kasus korupsi di BUMN ke Kejagung, berikut pernyataannya!

"Seni dan budaya itu adalah nilai nilai yang tidak bisa dipisahkan dari perkembangan peradaban manusia. Tentunya nilai nilai itu harus terus dikembangkan bagi kemaslahatan dan martabat peradaban kemanusiaan yang beradab," urainya.

Untuk mewujudkan itu, Akhir secara mandiri membesut acara Malam Minggon Wagen yang disiarkan lewat channel YouTube-nya, dengan menyajikan obrolan para tokoh, pejabat, seniman dan orang awam dengan topik bahasan yang beragam dan unik.

"Malam Minggon Wagen itu bentuk kebersamaan bagai mana merangkul semua kalangan duduk bareng membahas persoalan dengan santai dan membumi melalui pendekatan seni dan budaya," pungkasnya. *

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Panen Sastra Diisi Diskusi dan Bedah Buku Sastra

Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:30 WIB
X