Akhir Lusono pelestari seni dan sastra Jawa mantap berhikmat di Muhammadiyah

photo author
- Senin, 6 Maret 2023 | 21:25 WIB
Akhir Lusono mantap berhikmat di Muhammadiyah. (Dok pribadi)
Akhir Lusono mantap berhikmat di Muhammadiyah. (Dok pribadi)

HARIAN MERAPI - Nama Dr.KRT.Akhir Lusono, S.Sn.,M.M.,sudah tidak asing lagi bagi komunitas penggerak pekerja seni dan seniman di Yogyakarta.

Pria asal Gondang, Ngawis, Karangmojo, Gunungkidul ini, memiliki rekam jejak berkesenian luar biasa, seni tradisional maupun kontemporer dirambahnya.

Bahkan salah satu karya fenomenalnya adalah ketoprak milenial bertajuk Mimis Kencono dihelat beberapa tahun lalu yang didedikasikan bagi pahlawan nasional Ki Bagus Hadikusumo yang juga merupakan Muhammadiyah.

Baca Juga: Tahun 2023 tahun terakhir berkarya bareng Waseda Boys: Jerome Polin ungkap hal ini

Selain berkesenian PNS yang mengabdikan diri di BBPPMPV Seni Budaya ini, juga aktif di berbagai lembaga seperti MUI DIY, ICMI DIY, Forum Silaturahmi Doktor Indonesia, Satupena dan Pergerakan Muhammadiyah.

Bahkan di ormas besutan KH.Ahmad Dahlan ini Akhir begitu biasa disapa, menjadi penjaga gawang Lembaga Seni Budaya dan Olahraga(LSBO) di tingkat Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta dan PWM DIY.

Sebagai seniman dan juga sastrawan Jawa Akhir sudah menerbitkan sejumlah antologi geguritan karya-karya yang pernah dimuat pada sejumlah penerbitan berbahasa Jawa.

Aktivitasnya menulis dan membaca geguritan juga cerkak menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan hidupnya.

Baca Juga: Menyusul kebakaran Depo BBM Plumpang, Pertamina siap pindahkan TBBM Plumpang ke tanah Pelindo

"Geguritan itu memiliki kekuatan untuk membangun semangat hidup, terlebih dengan menggunakan bahasa Jawa yang sarat dengan makna dan rasa, sungguh sesuatu yang sulit diurai lagi dengan kata," ucap Akhir belum lama ini ketika ditemui di Sanggar Srengenge Emas yang juga tempat tinggalnya, Cebongan, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul.

Menurut Akhir setelah menuntaskan pendidikan S1 di jurusan teater ISI Yogyakarta sambil berkesenian dia melanjutkan studi program pasca sarjana (S2) di UST jurusan Manajemen Sumber Daya Manusia.

Setelah itu melanjutkan S3 program doktoral di UII dengan konsentrasi Manajemen Sumber Daya Manusia, serta mengikuti kursus singkat di Universitas Kesenian Jerman.

"Berkesenian bagi diri saya, terlebih untuk seni tradisi dan sastra Jawa menjadi bagian dari pengabian hidup saya untuk budaya yang memberikan manfaat bagi masyarakat dan para pelaku seni," ucap dia.

Baca Juga: Kasus KDRT Venna Melinda, Polda Jatim sudah lengkapi berkas. Ini saksi ahli yang dihadirkan!

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Panen Sastra Diisi Diskusi dan Bedah Buku Sastra

Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:30 WIB
X