HARIAN MERAPI - Yayasan Klenteng Tjong Hok Bio Pati, akan terus merawat tradisi menghormat kepada Dewa Bumi, yakni Hok Tek Cheng Sin. Karena dipercaya sebagai pemberi rezeki dan keselamatan bagi umat manusia.
“Tujuannya untuk memohon keselamatan dan berkah dari Dewa Bumi. Tradisi ini dari leluhur,” kata Ketua Yayasan Tjong Hok Bio Pati, Edy Siswanto, Senin (13/10/2025).
Dikisahkan, tradisi yang berlangsung di Klenteng Tjong Hok Bio di Desa Tluwah Kecamatan Juwana, Pati (Jateng) selalu dilkaksanakan setiap tanggal 15 bulan 8 dalam kalender Imlek.
Baca Juga: Kabar gembira! Menkeu Purbaya tidak naikkan harga rokok pada 2026, ini alasannya....
Tradisi tersebut, menjadi bagian penting dari perayaan keagamaan masyarakat Tionghoa setempat.
Berawal dari kisah Raja Hok Tek Cheng Sin yang dahulu bertapa memohon petunjuk kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar rakyatnya terbebas dari wabah bencana. Doa sang raja dikabulkan, rakyat selamat, dan panen melimpah.
"Sejak saat itu, masyarakat Tionghoa memperingati hari kelahiran Dewa Bumi dengan ritual syukur dan persembahan hasil bumi. Di antara barang-barang lelang, pisang raja menjadi yang paling diburu peserta," kata Edy Siswanto.
"Selain karena simbol kemakmuran, pisang raja juga diyakini mengandung makna filosofis, sehingga pemenang lelang dipercaya akan mendapat keberuntungan dan kesempatan menjadi pemimpin di masa depan," tambahnya.
Baca Juga: Bank Himbara 'ngebut' salurkan dana pemerintah Rp200 T, begini kata Menkeu Purbaya
Menurut Edy Siswanto atau yang lebih dikenal dengan panggilan, Edy Kubota, cara unik yang dilakukan umat Tri Dharma Pati untuk mengumpulkan dana sekaligus melestarikan tradisi, yaitu dengan mengemas beragam barang, mulai dari buah-buahan, kue tradisional, hingga gunungan kecil yang dikemas menyerupai parsel. Dan selanjutnya dilelang.
Dana hasil lelang, bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan selalu digunakan sebagai dana kegiatan sosial di kelenteng, termasuk perayaan Tahun Baru Imlek dan pertunjukan wayang potehi.
Edy Kubota mengimbau warga Tionghoa di Pati, agar dapat meniru jamaah di agama lain. Yaitu mempunyai kesadaran untuk berderma.
Baca Juga: BRI Raih 2 Penghargaan Bergengsi Pada Indonesia Economic Summit 2025, Ini Prestasinya
"Sehingga, dari penambahan uang kas bisa untuk membantu kegiatan klenteng secara maksimal," tuturnya. *