Erros Djarot rilis dua buku sekaligus, “Autobiografi Erros Djarot jilid 1” dan “Erros Djarot Apa Kata Sahabat” , ini isinya

photo author
- Senin, 20 Oktober 2025 | 11:00 WIB
Erros Djarot merilis buku berjudul “Autobiografi Erros Djarot jilid 1” dan “Erros Djarot Apa Kata Sahabat” saat temu media di Jakarta, Minggu (19/10/2025).  (ANTARA/Sri Dewi Larasati)
Erros Djarot merilis buku berjudul “Autobiografi Erros Djarot jilid 1” dan “Erros Djarot Apa Kata Sahabat” saat temu media di Jakarta, Minggu (19/10/2025). (ANTARA/Sri Dewi Larasati)



HARIAN MERAPI - Budayawan Soegeng Rahardjo Djarot atau akrab disapa Eros Djarot merilis dua buku autobiografi.


Dua buku berjudul “Autobiografi Erros Djarot jilid 1” dan “Erros Djarot Apa Kata Sahabat” dirilis di Jakarta, Minggu.


Saat peluncuran bukunya, Erros Djarot menegaskan bahwa nilai kejujuran, konsistensi, dan integritas menjadi pesan utama dalam buku terbarunya itu, diharapkan pembaca dapat mengambil pelajaran yang diabadikan dalam karya tersebut.

Baca Juga: Ramalan zodiak cinta dan karir Capricorn besok Selasa 21 Oktober 2025, Anda mungkin menyimpan emosi dengan rapat

“Kejujuran, konsistensi itu penting dan integritas itu harus dipertahankan sampai kapanpun. Bisa banyak bertukar pikiran aja di sini, pengalaman yang tidak dilalui dari generasi yang akan datang mungkin bisa belajar dari apa yang sudah dilalui oleh yang dulu-dulu,” kata Erros Djarot saat peluncuran buku tersebut di Jakarta, Minggu.

Buku autobiografi yang ditulis Erros merupakan sebuah kisah nyata yang memenuhi semua kaidah-kaidah sastra, yaitu ada tokoh, alur cerita, dialog, plot, imajinasi, gagasan, perenungan, konflik, bahkan konfirmasi dan kroscek data, sehingga bisa dikategorikan karya sastra nonfiksi.

Peluncuran buku tersebut juga ditandai dengan penyerahan penghargaan Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) untuk kategori “Buku Autobiografi Pertama yang Ditulis dengan Kaidah Sastra" yang diserahkan oleh Jaya Suprana.

“Saya tulis buku autobiografi ini melalui renungan di ruang kontemplasi berhari-hari, hingga saya putuskan untuk mulai menulis dengan berpegang pada pijakan moral, tulis sejujurnya, walau tak sedap untuk dibaca oleh sejumlah pihak,” tutur dia.

Baca Juga: Unud Bentuk Tim Investigasi Dugaan Perundungan Mahasiswa Timothy Anugrah

Dalam buku itu Erros membuka kisah autobiografinya mengisahkan perjalanan hidupnya sejak usia 9 tahun yang menjadi anak broken home, menjadi aktivis sejak duduk di bangku SMP.

Kemudian, perjalanan bermusiknya yang dimulai sejak SMA hingga kisah proses kreatifnya melahirkan lagu “Bisikku” bersama Barong’s Band yang menjadi soundtrack film “Kawin Lari” besutan sutradara Teguh Karya yang menghasilkan Piala Citra pertamanya sebagai music director di usia 25 tahun.

Proses kreatifnya menciptakan lagu-lagu di album “Badai Pasti Berlalu”, seperti “Merpati Putih”, “Pelangi”, atau “Badai Pasti Berlalu” bersama Debby Nasution, Chrisye, dan Yockie Suryo Prayogo, serta termasuk kisahnya meraih Piala Citra keduanya sebagai music director di film “Badai Pasti Berlalu”.

Perjalanannya menjadi sutradara salah satunya menyutradari film “Tjoet Nja’ Dhien” yang meraih delapan Piala Citra pada FFI 1988, tiga di antaranya buat Erros sebagai sutradara, penulis skenario dan cerita asli terbaik, serta menjadi film Indonesia pertama yang diputar di Cannes Film Festival tahun 1989.

Sementara itu, buku “Erros Djarot Apa Kata Sahabat” terkait kesaksian para sahabat yang mengonfirmasi tulisan Erros di buku autobiografinya.

Baca Juga: Lisa Mariana Jadi Tersangka Kasus Pencemaran Nama Baik Ridwan Kamil

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Panen Sastra Diisi Diskusi dan Bedah Buku Sastra

Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:30 WIB
X