Pentas Seni Meriahkan Kenduri Ageng Merti Dusun Gayam di Bukit Mintorogo Prambanan

photo author
- Minggu, 5 Oktober 2025 | 21:30 WIB
Petas seni tarian tradisional memeriahkan kenduri ageng merti dusun Padukuhan Gayam, Kalurahan Gayamharjo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Minggu (5/10/2025).  (Foto: Koko Triarko)
Petas seni tarian tradisional memeriahkan kenduri ageng merti dusun Padukuhan Gayam, Kalurahan Gayamharjo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Minggu (5/10/2025). (Foto: Koko Triarko)

HARIAN MERAPI - Ratusan warga perbukitan Prambanan, tumpah ruah di kawasan cagar budaya Mintorogo, dalam acara kenduri ageng merti dusun Gayam, Kalurahan, Gayamharjo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Minggu (5/10/2025).

Kenduri Ageng Merti Dusun Gayam dimeriahkan dengan pentas kesenian, yang sekaligus menjadi ajang unjuk potensi warga masyarakat perbukitan Prambanan, Sleman.

Pentas Kesenian dalam.rangkaian kenduri ageng merti dusun Gayam, diawali dengan pergelaran tari-tarian kreasi yang dibawakan oleh anak-anak, dan remaja.

Baca Juga: Kontingen Bantul Raih Juara Festival Sendratari DIY 2025 di UWM

Berbagai tarian tradisional dibawakan oleh anak-anak remaja, seperti tari nawung sekar, tari kidang, dan banyak lagi. Ikut pula dipentaskan kesenian srandul, yang merupakan ciri khas kebudayaan padukuhan Gayam.

Pentas kesenian srandul atau semacam drama tradisional warisan nenek moyang Jawa, menjadi acara puncak merti dusun Gayam, yang kemudian diakhiri dengan kenduri ageng.

Tokoh masyarakat setempat, Prawoto, mengatakan merti dusun dilakukan sebagai wujud ungkap syukur atas berkah Illahi.

Baca Juga: Tampilkan Empat Seniman, TBY Gelar Pertunjukan Ekspresi Seni Kontemporer Lintas Generasi

Menurutnya, tradisi merti dusun Gayam diadakan di kawasan cagar budaya Mintorogo sebagai upaya pelestarian, sekaligus menghidupkan seni budaya setempat.

Seperti diketahui, Kawasan Cagar Budaya Mintorogo di Padukuhan Gayam, merupakan situs kuno yang diperkirakan peninggalan zaman Mataram Kuno.

Situs kuno itu disebut Stupa Mintorogo, dan berada di puncak bukit setinggi kurang lebih lima meter. Tersusun dari batu-batuan candi, sebagian di antaranya berbentuk kelopak bunga teratai atau padma.

Baca Juga: Wayang Kulit Tatah Sungging Pucung Imogiri Bantul Resmi Kantongi Sertifikat Indikasi Geografis

Kemudian, di bagian atasnya terdapat area yang cukup luas, yang menurut warga setempat sering digunakan untuk laku tirakat dan bertapa.

Prawoto mengatakan, tradisi merti dusun Gayam diadakan setiap tahun sekali. Selain menjadi salah satu upaya melestarikan seni budaya nenek-moyang, merti dusun juga menjadi upaya promosi pariwisata.

Dia mengungkapkan, seiring dengan pembangunan jalan tembus Prambanan-Gunung Kidul, masyarakat Padukuhan Gayam menilainya sebagai potensi ekonomi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Panen Sastra Diisi Diskusi dan Bedah Buku Sastra

Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:30 WIB
X