JOGJA, harianmerapi.com - Daur hidup memiliki makna tersendiri bagi sebuah proses baik menandai kiprah berkesenian mau pun aktivitas berkebudayaan lainnya.
Sebagai mana yang bakal dilansir Dr. KRT. Akhir Lusono dalam perhelatan bertajuk "Malam Minggu Legen".
Sebagai mana dibeberkan kepada Harian Merapi, Akhir mengungkapkan kegiatan Malam Minggu Legen adalah acara yang digagasnya untuk merangkul berbagai komponen masyarakat baik kesenian,
Baca Juga: Kejadian Horor di Malam Perpisahan SMA Pentas Komedi Horor, Dikejutkan Datangnya Pocong Beneran
budaya bahkan tokoh sosial kemasyarakatan untuk ngobrol bersama terkait dengan issu tertentu.
Untuk edisi perdana Sabtu (14/5/2022) malam.
"Ini gagasan dasar untuk memberi ruang publik kepada masyarakat luas berbincang tentang seni budaya dan persoalan sosial lainnya melalui ngobrol santai yang kita kemas dengan selingan hiburan,"
"Seperti baca puisi, geguritan, baca cerpen bahkan musik kroncong dan vokal grub," urai Akhir, Jumat (13/5) di Cebongan, Cungkuk, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul.
Menurut dia, mengapa mengambil hari Minggu Legi sebagai perhelatan yang rencananya akan secara tetap ini, hal itu terkait dengan hari kelahirannya yang jatuh pada hari dan pasaran itu.
Ini memang unik begitu kilahnya, pada usia lebih dari 50 tahun terkadang banyak misteri yang tidak terduga dalam proses menjalani kehidupan ini.
Artikel Terkait
Malam Seribu Bulan di LSBO PWM DIY, Seni Budaya Jadi Salah Satu Solusi Klitih
Spirit Kartini Masa Kini Lewat Pameran Seni Rupa Perempuan Indonesia 'Aku Mau!'
Potret Marilyn Monroe Karya Andy Warhol Dilelang Rp 2,8 Triliun, Termahal di Abad ke-20
40 Perupa Siapkan Pameran Drawing Serentak di Tujuh Lokasi, Ini Tanggalnya
Satu Pena DIY Siap Luncurkan Antologi Puisi Perdana 'Kabar dari Yogyakarta'