harianmerapi.com – Peluang usaha prospektif di bidang peternakan, salah satunya usaha penggemukan sapi. Baik secara perseorangan maupun kelompok dapat menerjuni usaha ini.
Alasan usaha penggemukan sapi termasuk prospektif, antara lain kebutuhan daging sapi termasuk tinggi dan saat suasana Idul Adha banyak dicari untuk digunakan sebagai hewan kurban.
Alasan seperti ini pula yang mendasari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Amanah Desa Sendangwangi Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes studi banding ke Bengkel Sapi di Kalijeruk Ngemplak Sleman, Sabtu (20/11/2021).
Baca Juga: Kawin Suntik Ternyata Tak Hanya untuk Ternak Sapi
Salah satu rangkaian acaranya, yakni mengikuti pemaparan materi Manajemen Budidaya Sapi Potong dengan narasumber Mohammad Sofi’ul Anam SPt. MSc dan Diyah Utami SPt dari Bengkel Sapi.
Menurut Sofi’ul, kegiatan studi banding ataupun bimbingan teknis saat PPKM Level 2 di Sleman sudah beberapa kali dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan.
Saat berada di Bengkel Sapi yang didirikan oleh Prof Dr Ir Ali Agus DAA DEA IPU ASEAN Eng (Guru Besar Fakultas Peternakan UGM), peserta studi banding biasa mendapatkan pemaparan materi, praktik pembuatan pakan fermentasi dan peninjauan komplek kandang sapi.
“Di komplek kandang akan dapat ditemukan sapi potong yang dibudidayakan atau breeding, pembesaran dari pedet sampai dewasa atau siap potong dan penggemukan sapi potong. Ada lagi penanganan sapi yang sedang sakit maupun kurus-kurus,” paparnya.
Penggemukan sapi potong ditinjau dari umurnya penting diperhatikan, antara lain sebaiknya dipilih yang masih muda, karena pertumbuhannya lebih cepat dibanding sapi berumur tua.
Lalu dari sisi bangsa atau jenis sapi, sebaiknya dipilih yang mempunyai produktivitas tinggi atau jenis unggul, baik sapi unggul lokal maupun impor atau persilangan. Beberapa jenis sapi unggul lokal, yaitu sapi Bali, Peranakan Onggole (PO) dan sapi Madura.
Sedangkan jenis sapi unggul impor adalah sapi Brahman, Simental, Onggole dan Brangus. Jika dari jenis kelaminnya, lebih baik yang jantan sebab pertumbuhannya lebih cepat dibanding sapi betina.
Baca Juga: Ternak Kambing Hias Pygmy, Laku Puluhan Juta Rupiah Tiap Ekor
“Di samping itu juga untuk mencegah pemotongan ternak sapi betina produktif,” tambah Sofi.