Pemuda Buyutan Gunungkidul Diajak Tekuni Ternak Domba Ala Gembala Gunung

photo author
- Kamis, 9 September 2021 | 20:12 WIB
Pemuda Buyutan antusias mengikuti rangkaian kegiatan program Gembala Gunung. (Istimewa)
Pemuda Buyutan antusias mengikuti rangkaian kegiatan program Gembala Gunung. (Istimewa)

 

YOGYA, harianmerapi.com - Tim Mahasiswa Fakultas Peternakan (Fapet) UGM mendampingi 40 pemuda di Buyutan Ngalang Gunungkidul mengenai cara beternak domba secara ekstensif sejak Juni sampai September, tahun ini.

Rangkaian kegiatan tersebut merupakan bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa-Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) UGM.

Menurut dosen pembimbing kegiatan, Dr Muhsin Al Anas SPt, program ini mengusung tema, Gembala Gunung: Pengembangan Peternakan Domba Secara Ekstensif pada Kelompok Pemuda di Buyutan, Ngalang, Gunungkidul.

Baca Juga: Budidaya Domba Tak Perlu Digembala, Dipasarkan Secara Offline dan Online

Dalam program ini segenap tim mahasiswa Fapet UGM antara lain banyak memberikan sosialisasi teknik beternak dan yang banyak diajarkan kepada para pemuda, yaitu peternakan ekstensif, yaitu sistem peternakan dengan ternak dilepas atau diumbar di lahan hijau.

“Sehingga ternak domba bebas mencari makan di sekitar lahan tersebut, termasuk bisa mendapatkan aneka asupan mineral alami,” terangnya.

Muhsin menambahkan, kemampuan pemuda di Buyutan dalam beternak domba, pada awalnya hanya sebatas ilmu memberi makan ternak. Para pemuda juga hanya memiliki sedikit pengetahuan mengenai menyembuhkan penyakit ternak. Mereka menangani ternak yang sakit melalui mitos atau budaya turun-temurun, karena rata rata lulusan SD yang kurang mendapatkan akses yang luas untuk belajar.

Baca Juga: Garam Jaga Nafsu Makan Domba

“Setelah mendapat pelatihan, mereka mengetahui bahwa ternyata beternak tidak hanya soal memberi makan serta mengobati, tetapi juga mengenali jenis jenis pakan yang cocok sampai mengetahui aneka jenis penyakit yang bisa menyerang domba,” urainya.

Sementara itu Dwi Joko Purnomo Aji salah satu mahasiswa Fapet UGM dan selaku ketua Tim Gembala Gunung mengatakan, pendampingan dilaksanakan secara campuran, baik luring maupun daring. Pendampingan yang dilaksanakan secara luring, misalnya pelatihan pembuatan suplemen makanan, training di peternakan dan penanaman tanaman pakan di lahan kosong yang dilakukan dengan protokol kesehatan secara ketat serta pembatasan peserta.

Selain itu segenap peserta juga berkesempatan mengunjungi peternakan berskala industri di daerah Turi Sleman, yaitu Merapi Farm dan di daerah Kalijeruk Ngemplak, yaitu Bengkel Ternak. Sedangkan pendampingan dilaksanakan secara online, misalnya sosialisasi, penyuluhan teknik handling, recording, dan kesehatan ternak. Bahkan digelar pula workshop dengan tema, Manajemen Bisnis Peternakan.

Baca Juga: Limbah Ternak Kelinci Mampu Sehatkan Tanaman

“Kami juga membuat video dan buku panduan yang dapat menjadi bahan diskusi interaktif dan bahan pembelajaran bagi para peserta,” tambahnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PMI DIY Kirim Tim Layanan Kesehatan ke Aceh Tamiang

Jumat, 12 Desember 2025 | 16:55 WIB
X