Mensyukuri Nikmat 37: Sadar Diri Setelah Kehadiran Cucu

photo author
- Senin, 18 Oktober 2021 | 20:00 WIB
Purbo dan Darti sadar akan kelakuannya setelah hadirnya cucu. (Ilustrasi Sibhe)
Purbo dan Darti sadar akan kelakuannya setelah hadirnya cucu. (Ilustrasi Sibhe)

DALAM waktu berdekatan, dua cucu Purbo pun lahir. Istri Bagas, Nonih, melahirkan bayi perempuan, meski usia pernikahan mereka baru berlangsung sekitar empat bulan.

Maklum, mereka menikah setelah Nonih dalam kondisi hamil. Bahkan ketika itu perutnya sudah kelihatan buncit tak bisa disembunyikan lagi.

Meski begitu, kehadiran cucu pertama itu disambut dengan suka cita oleh Purbo dan Darti. Betapa senangnya mereka rasakan, sekalipun itu artinya menandakan bahwa mereka sudah mulai menginjak usia tua. Mereka sudah disebut kakek dan nenek.

Baca Juga: Kencan dengan Pria Hidung Belang, Ternyata Usianya Sudah Lebih 200 Tahun

Kemeriahan keluarga Purbo kian menjadi, setelah kelahiran anak Dewi. Hanya bedanya, bayi laki-laki itu harus lahir tanpa ayah. Purbo sudah memutuskan Dewi tidak perlu menikah dengan Sasongko, bapak-bapak yang sudah menghamilinya.

Selain memang sudah berkeluarga, usianya terpaut sangat jauh, saat itu Sasongko juga harus mendekam dalam penjara cukup lama, karena telah melarikan Dewi dan menghamilinya di saat Dewi masih di bawah umur.

Toh demikian kelahiran anak Dewi juga disambut dengan suka cita. Purbo dan Darti sudah bisa menerima keadaan dengan ikhlas dan tak ingin menunjukkan kesedihan di depan anak-anak mereka.

Baca Juga: Hilang Ditelan Siluman karena Masuk Hutan Larangan

Faktor usia dan keadaan rupanya telah menyadarkan Purbo dan Darti untuk mengkoreksi diri sendiri. Selama ini mereka telah melakukan hal-hal yang lebih banyak demi kesenangan diri sendiri.

Bahkan anak-anak mereka kurang mendapat perhatian, sehingga dua di antaranya harus menikah lebih cepat karena kasus hamil lebih dulu.

Purbo tak ingin kejadian serupa menimpa anak-anaknya yang lain, Bagus, Yono dan Yeyen. Sejauh ini Yono dan Yeyen yang merupakan anak hasil pernikahannya dengan Yani memang terlihat lebih mandiri.

Baca Juga: Raden Mas Sandeyo Kiai Mlangi 2: Kerajaan Dipenuhi Sengketa Masalah Kepemimpinan dan Suksesi

Keduanya juga sukses di bidang pendidikan dengan prestasi yang membanggakan di sekolah mereka masing-masing. Sementara Bagus harus mendapat perhatian lebih, karena ia selama ini juga kurang terkontrol dan terlibat dalam pergaulan bebas.

Purbo dan Darti pun sekarang lebih banyak tinggal di rumah, karena ternyata betapa menyenangkan mendapatan cucu sekalipun sebenarnya juga dibuat repot.

Dari memandikan, menggendong, memeriksakan ke bidan untuk imunisasi dan semua urusan dua bayi itu diurus oleh Darti dan Purbo. Mereka sekarang benar-benar sibuk untuk menjadi MC alias momong cucu. Dan semua itu dilakukannya dengan senang tanpa mengeluh sama sekali. (Bersambung) *

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Filosofi laron dalam masyarakat Jawa

Senin, 28 April 2025 | 14:45 WIB
X