Mensyukuri Nikmat 30: Buah Jatuh Tak Jauh dari Pohonnya

photo author
- Sabtu, 16 Oktober 2021 | 12:05 WIB
Meski masih SMP anak-anak sudah suka merokok. (Ilustrasi Sibhe)
Meski masih SMP anak-anak sudah suka merokok. (Ilustrasi Sibhe)

KESUKAAN Purbo mengumbar nafsu 'mo limo' tak juga sembuh, sampai anak-anaknya menginjak usia dewasa.

Tak disadarinya, perilaku orang tua seperti itu merupakan pelajaran bagi anaknya, sehingga ada di antara mereka yang jadi ikut-ikutan. Terutama Bagus dan Bagas, yang merupakan anak dari istri kedua, Darti.

Sejak masuk sekolah SMP, dua anak laki-laki pasangan Purbo dengan Darti itu sudah berani menghisap rokok. Orang bilang kenakalan remaja. Tapi sepertinya tindakan mereka tidak seperti remaja saja.

Baca Juga: Kencan dengan Pria Hidung Belang, Ternyata Usianya Sudah Lebih 200 Tahun

Mereka juga sudah mengenal teman perempuan, yang mereka sebut sebagai pacar. Bahkan juga sering berganti-ganti. Persis seperti yang dilakukan Purbo saat masih muda.

Karena sudah diberi kendaraan bermotor, maka pergaulan Bagus dan Bagas pun menjadi lebih bebas. Setiap hari hanya 'ubyang-ubyung' tanpa arah dengan teman-temannya.

Masih beruntung mereka tak terjerumus ke penggunaan obat-obatan terlarang semacam narkoba. Namun minuman keras seolah sudah menjadi kebiasaan.

Baca Juga: Misteri Pring Petuk 5: Banyak yang Menikah dengan Peri untuk Kekayaan

Sedang Dewi sebagai anak perempuan Darti, persis seperti ibunya. Sejak kecil ia sudah sering diajak untuk shoping dan sekadar jalan-jalan, sehingga sampai besar pun kebiasaan itu seolah sudah menjadi gaya hidupnya bersama teman-teman sekolahnya.

Bedanya, jika dulu selalu bersama ibunya, maka sekarang Dewi yang merasa sudah besar melakukannya sendiri. Bahkan ia tak mau jika harus pergi di tempat umum dengan ibunya. Dewi malu disebut anak mami jika sampai ketahuan teman-temannya.

Jauh berbeda dengan Yono dan Yeyen, anak dari Yani. Didikan dari ibunya semasa masih hidup rupanya masih melekat hingga mereka dewasa.

Baca Juga: Diganggu Makhluk Setengah Badan dan Ditiup Kakek-kakek

Rajin beribadah dan bekerja mereka lakukan setiap hari. Kontras dengan saudara tirinya yang lebih banyak mengumbar kesenangan ketimbang memikirkan masa depan.

Perkembengan kejiawaan Yono dan Yeyen juga ditempa dengan keadaan. Meski mewarisi harta berlimpah dari ibunya, namun mereka nyaris tak pernah bisa menikmatinya.

Semua dikuasi oleh Darti, termasuk dalam hal perlakuakn terhadap anak. Jika semua kebutuhan Bagus, Bagas dan Dewi selalu dipenuhi, bahkan secara berlebihan. Maka untuk Yono dan Yeyen hanya tertentu saja yang diberikan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Filosofi laron dalam masyarakat Jawa

Senin, 28 April 2025 | 14:45 WIB
X