Kemudian ada kalanya angin datang dari arah selatan yang dikenal dengan angin syamiyah, adakalanya datang dari arah negeri Yaman, dan adakalanya bertiup dari arah timur yang menerpa bagian muka Ka'bah, kemudian adakalanya angin bertiup dari arah barat yang menerpa dari arah bagian belakang Ka'bah.
Memang ada sebagian orang yang menulis tentang angin, hujan, dan bintang- bintang ke dalam banyak karya tulis, yang pembahasannya memerlukan keterangan yang panjang bila dikemukakan di sini.
Di sini bisa dijumpai di keseharian bahwa angin memang ada kalanya datang membawa rahmat, dengan angin bunga-bunga terbantu dalam perkawinan, perahu dapat melintas di danau atau samudera dengan lancar. ataupun anak-anak bisa bermain layang layang, maupun dengan angin bisa menggerakkan kincir angin untuk pembangkit listrik.
Tetapi ada kalanya membawa bencana, seperti angin puting beliung menghempaskan atap bangunan, mencerabut pohon atau mematahkan dahan pohon.
Sedangkan angin datang membawa tanda yang menggembirakan, yaitu awan yang mengandung hujan dapat dijelaskan sekilas bahwa dimusim kemarau yang sangat, adanya angin yang membawa awan mengandung hujan pasti sebuah berita menyenangkan.
Sebab akan mengisi tampungan air hujan untuk konsumsi manusia, minum ternak atau menyirami tanaman.
Berkat angin awan-awan yang menyebar lantas terhimpun dan mengandung air yang kemudian turun hujan. Tetapi adakalanya berkat angin pula himpunan awan kelam meski itu pertanda turun hujan segera hilang karena tercera berai dihantam angin.
Sebagai penjelas pula bahwa Allah menyampaikan bahwa awan itu dikendalikan antara langit dan bumi. Yakni bergerak antara langit dan bumi, ditundukkan menuju tempat- tempat yang dikehendaki oleh Allah dan dipalingkan menurut apa yang dikehendaki- Nya.
Itu lah ciptaan Allah, angin yang bermanfaat dan sebagai tanda-tanda ciptaan Allah.*