HARIAN MERAPI - Bagaimana cara kita bersyukur kepada Allah SWT?
Kata syukur sendiri secara bahasa adalah berterima kasih.
Menurut istilah syukur adalah memberikan pujian kepada yang memberi kenikmatan dengan sesuatu yang telah diberikan kepada kita berupa perbuatan ma'ruf, dalam pengertian tunduk dan berserah diri kepada-Nya.
Baca Juga: Syawalan ormas Merkade Sleman meriah dihadiri Bupati Kustini dan suaminya Sri Purnomo
Syukur adalah wasiat pertama yang disampaikan Allah SWT kepada manusia. Setelah manusia mampu berpikir, Allah memerintahkannya untuk bersyukur kepada-Nya dan kepada kedua orang tuanya. (31:14, 2:172, 17:3, 27:19).
Allah memberikan pujian kepada hamba-Nya yang tidak pernah lalai dalam mensyukuri nikmat-Nya. [6:53, 3:145].
Sabda Nabi Muhammad SAW: "Hendaklah tiap orang dari kalian berhati yang bersyukur dan lisan yang selalu mengingat". (H.R. Turmudzi dan Ibnu Majah).
Sesungguhnya Allah ridha kepada seorang hamba yang setiap makan dan minumnya memuji Allah (atas karunia yang diberikan Allah kepadanya).
Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa cara bersyukur seorang hamba kepada Allah SWT dapat dilakukan dengan empat cara, yakni:
Pertama, bersyukur dengan hati. Bersyukur dengan hati dilakukan dengan cara menyadari sepenuhnya bahwa nikmat yang kita dapatkan,
Baca Juga: Tangan Diborgol, Peneliti BRIN AP Hasanuddin Jalani Pemeriksaan Sebagai Tersangka di Bareskrim
baik besar maupun kecil, banyak maupun sedikit semata-mata hanya karena anugerah dan kemurahan Allah SWT, bukan karena hal-hal yang lain.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam ayat berikut ini:
“Dan segala nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan”. (QS. An-Nahl; 16:53).
Syukur dengan hati dapat mengantarkan seseorang untuk menerima anugerah dengan penuh kerelaan tanpa menggerutu dan keberatan, betapa pun kecilnya nikmat tersebut.