HARIAN MERAPI - Tentang kenikmatan surga, Allah SWT berfirman : “Seseorang tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka; yaitu (bermacam-macam kenikmatan) yang menyedapkan pandangan mata, sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan”. (QS. As-Sajdah, 32:17).
Namun anehnya ternyata masih banyak di antara kaum muslimin yang tidak ingin masuk surga, sebagaimana telah disinggung oleh Rasulullah dalam haditsnya : “Seluruh umatku akan masuk surga kecuali yang enggan”. Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, siapakah yang enggan (untuk masuk surga)?”.
Beliau menjawab, “Barang siapa yang taat padaku maka ia akan masuk surga, dan barang siapa yang tidak mentaatiku berarti ia telah enggan (untuk masuk surga)”. (HR. Bukhari)
Baca Juga: Kabar gembira, insentif guru honorer 2026 jadi Rp 400 ribu per bulan
Dalam Islam, ada beberapa pendapat tentang jumlah pintu surga, namun yang paling populer
adalah ada 8 pintu surga, yaitu: (1) Bab Al-Iman (Pintu Iman), (2) Bab Al-Salat (Pintu Shalat), (3) Bab Al-Zakat (Pintu Zakat), (4) Bab Al-Saum (Pintu Puasa), (5) Bab Al-Hajj (Pintu Haji), (6) Bab Al-Jihad (Pintu Jihad), (7) Bab Al-Sadaqah (Pintu Sedekah), serta (8) Bab Al-Rayyan (Pintu Ar-Rayyan, khusus untuk orang yang berpuasa). Pintu-pintu surga ini disebutkan dalam hadis Nabi Muhammad SAW, yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.
Banyak ayat Al-Quran yang menjelaskan tentang kunci-kunci untuk masuk surga; salah
satunya surat A-Ashr. Dalam surat Al-Ashr Allah mejelaskan kunci surga ada empat; yakni ilmu,
amal, dakwah, dan sabar, sebagaimana firman Allah SWT berikut ini :
“Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang (1) beriman, (2) beramal shalih, (3) saling nasehat menasehati dalam kebaikan dan (4) saling nasehat menasehati dalam kesabaran”. (QS. Al-‘Ashr, 103:1-3). Kemudian dalam ayat-ayat lain dilengkapi dengan syukur, ridha, dan qanaah.
Salah satu keutamaan surat al ‘Ashr adalah tercakupnya seluruh jalan-jalan keselamatan di
dalam tiga ayatnya, termasuk dijelaskan tentang kunci-kunci surga, sehingga Imam Syafi’i berkata “Sekiranya Allah Ta’ala tidak menurunkan satu hujjah kepada makhluk-Nya kecuali surat ini maka itu sudah mencukupi buat mereka”. Yakni mencukupi sebagai nasihat dan anjuran untuk merealisasikan sifat-sifat yang baik yang akan mengantarkan seorang muslim ke dalam surga-Nya.
Baca Juga: Hati-hati, ketidakseimbangan hormon steroid akan picu gangguan ini
Tujuh kunci masuk Pintu Surga tersebut adalah;
Pertama, ilmu. Yang dimaksud dengan ilmu di sini adalah ilmu agama, yaitu ilmu yang
berlandaskan al-Qur’an dan Hadits, dan setiap muslim wajib hukumnya menuntut ilmu yang seperti ini., sebagaimana ditegaskan oleh Rasulullah Muhammad shallallahu’alaihiwasallam dalam sabdanya: “Mencari ilmu hukumnya wajib atas setiap muslim”. (HR. Ibnu Majah).
Di antara beragam disiplin ilmu agama, yang seharusnya mendapatkan prioritas pertama dan utama untuk dipelajari dan didalami terlebih dahulu oleh setiap muslim adalah ilmu tauhid. Pengenalan akan ke-Esa-an Allah merupakan prioritas ilmu yang kemudian diderivat atas ilmu-ilmu yang lain.
Kedua, amal saleh. Seorang yang memiliki ilmu namun tidak mengamalkannya akan dicap
sebagai orang yang dimurkai lagi sesat sebagaimana bacaan penggalam Surat Al-Fatihah yang selalu dibaca setiap shalat kita. Firman Allah SWT : “Tunjukkanlah pada kami jalan yang lurus. Yaitu jalan golongan yang engkau karuniai kenikmatan atas mereka, bukan (jalannya) golongan yang dimurkai ataupun golongan yang tersesat“. (QS. Al-Fatihah, 1: 6-7).
Baca Juga: PRM Kricak Kidul gelar Giat Gratis #2 Sedekah Sehat ala Rasulullah Muhammad SAW Thibbun Nabawi
Ketiga, dakwah Islam. Setelah seorang hamba membekali dirinya dengan ilmu dan amal, dia
memiliki kewajiban untuk melihat kondisi kanan dan kirinya, peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Kepedulian itu ia apresiasikan dengan bentuk menularkan dan mendakwahkan ilmu yang telah ia raih dan ia amalkan kepada orang lain.