HARIAN MERAPI - Dakwah Islamiah pada hakekatnya adalah usaha sadar untuk mengubah seseorang, sekelompok, atau suatu masyarakat menuju keadaan yang lebih baik sesuai dengan perintah Allah SWT dan tuntunan Rasul-Nya.
Boleh jadi mereka yang kurang berhasil dalam dakwah adalah mereka yang tidak pernah mendalami sirah Nabi Muhammad SAW dalam dakwahnya. Para penggerak dakwah hendaknya benar-benar memahami langkah-langkah Rasulullah dalam mengemban risalah hingga syi’ar Islam yang gemilang sampai saat ini.
Rasulullah Muhammad SAW adalah uswatuh hasanah bagi setiap muslimin, termasuk dalam
berdakwah amar ma’ruf dan nahi munkar, sebagaimana firman-Nya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (QS. Al-Ahzab; 33:21).
Baca Juga: Kawasan kumuh Dusun Ngronggo bakal Dituntaskan dan ditemakan Ngronggo Edupark
Rasulullah adalah seorang pembangun agama yang hak dan diridha-Nya di atas bumi ini.
Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW adalah sebuah topik yang sangat luas
dan kompleks. Namun, berikut beberapa faktor yang dapat dianggap sebagai rahasia keberhasilan dakwah beliau:
Pertama, Kesabaran dan Ketabahan: Nabi Muhammad SAW memiliki kesabaran dan
ketabahan yang luar biasa dalam menghadapi tantangan dan kesulitan dalam berdakwah. Kretabahan dan kesabaran Nabi Muhammad SAW dalam berdakwah adalah contoh yang sangat inspiratif bagi umat Islam. Nabi Muhammad SAW menghadapi kekerasan dan penganiayaan dari kaumnya, namun beliau tetap sabar dan tidak membalas dengan kekerasan.
Kedua, Kasih Sayang dan Empati: Nabi Muhammad SAW memiliki kasih sayang dan empati
yang besar terhadap umat manusia, sehingga beliau dapat memahami kebutuhan dan perasaan mereka.
Hadis tentang kasih sayang: ''Rahim (kasih sayang) itu adalah salah satu cabang dari iman.'' (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis yang lain: ''Barangsiapa yang tidak menyayangi, maka tidak akan disayangi.'' (HR. Bukhari dan Muslim).
Baca Juga: Tanggap Bencana, BRI Peduli Bergerak Cepat Salurkan Bantuan Bagi Warga Terdampak di Wilayah Sumatera
Ketiga, Kejujuran dan Integritas: Nabi Muhammad SAW memiliki kejujuran dan integritas
yang tinggi, sehingga beliau dapat dipercaya dan dihormati oleh umat manusia. Hadis tentang
kejujuran: ''Kejujuran adalah jalan ke surga.'' (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis yang lain:
''Barangsiapa yang berbohong, maka tidak akan masuk surga.'' (HR. Bukhari dan Muslim)
Keempat, Komunikasi yang Efektif: Nabi Muhammad SAW memiliki kemampuan komunikasi yang efektif, sehingga beliau dapat menyampaikan pesan Islam dengan jelas dan persuasif. Hadis tentang komunikasi: ''Barangsiapa yang ingin Allah dan Rasul-Nya mencintainya, maka hendaklah ia berbicara dengan baik, atau diam.'' (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis yang lain: ''Senyum adalah sedekah.'' (HR. Bukhari dan Muslim).
Kelima, Strategi Dakwah yang Tepat: Nabi Muhammad SAW memiliki strategi dakwah yang
tepat, yaitu dengan memulai dari individu, kemudian keluarga, dan akhirnya masyarakat. Hadis
tentang strategi dakwah: ''Barangsiapa yang ingin Allah dan Rasul-Nya mencintainya, maka
hendaklah ia berbicara dengan baik, atau diam.'' (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis yang lain:
''Senyum adalah sedekah.'' (HR. Bukhari dan Muslim).
Keenam, Dukungan dari Allah: Nabi Muhammad SAW memiliki dukungan dari Allah,
sehingga beliau dapat menghadapi tantangan dan kesulitan dengan lebih mudah. Hadis tentang
dukungan dari Allah: ''Sesungguhnya Allah tidak akan meninggalkan kamu, dan tidak akan menyia-nyiakan kamu.'' (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis yang lain: ''Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, maka Allah akan mencukupinya.'' (HR. Bukhari dan Muslim).
Baca Juga: Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja
Ketujuh, Kesiapan untuk Berkorban: Nabi Muhammad SAW memiliki kesiapan untuk
berkorban, sehingga beliau dapat meninggalkan harta, keluarga, dan bahkan nyawa untuk
menyebarkan Islam. Hadis tentang kesiapan berkorban: ''Barangsiapa yang berkorban untuk Allah, maka Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik.'' (HR. Bukhari dan Muslim).