Waktu dalam perspektif Al-Quran

photo author
- Selasa, 25 November 2025 | 17:00 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok. Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok. Pribadi)

HARIAN MERAPI - Waktu adalah sesuatu yang terus berputar dan tak akan pernah kembali lagi. Oleh karena itu betapa banyak manusia yang tersesali oleh waktu yang ada. Waktunya hanya berlalu begitu saja, tanpa ada manfaat dan faidah sama sekali.

Hidupnya hanya menghabiskan waktu dan menyisakan penyesalan umur sepanjang masa. Waktu ibarat pedang bermata dua, jika digunakan untuk kebaikan, maka baik pula. Sebaliknya, jika digunakan untuk keburukan, maka dampak buruk akan terjadi di kemudian hari.

Manajemen waktu dalam Islam sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas
hidup. Berikut beberapa prinsip manajemen waktu dalam Islam: (1) Tawakkul: Percaya bahwa Allah telah menentukan takdir kita, namun kita harus berusaha dan mengatur waktu kita dengan baik,

Baca Juga: Antisipasi penipuan online, Dispendukcapil Sukoharjo perketat pengamanan pelayanan IKD

(2) Prioritas: Fokus pada hal-hal yang penting dan mendesak, seperti ibadah, keluarga, dan pekerjaan, (3) Waktu adalah Amanah: Waktu adalah titipan dari Allah, jadi kita harus menggunakannya dengan bijak, (4) Hindari Pemborosan Waktu: Jangan membuang-buang waktu dengan hal-hal yang tidak penting, seperti bergaduh, menonton TV berlebihan, atau bermain game.

Selanjutnya (5) Gunakan Waktu untuk Ibadah: Luangkan waktu untuk beribadah, seperti
shalat, membaca Al-Qur'an, dan berdoa, (6) Manfaatkan Waktu Luang: Gunakan waktu luang untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat, seperti membaca, belajar, atau berolahraga, (7) Tetapkan Tujuan: Tetapkan tujuan dan target, lalu buat rencana untuk mencapainya, dan (8) Evaluasi dan Koreksi: Evaluasi penggunaan waktu kita dan koreksi jika ada kesalahan.

Allah SWT memberikan pengetahuan, peringatan, dan perintah mengenai waktu dalam
banyak ayat di dalam Al-Quran, di antaranya adalah:

Pertama, Firman Allah SWT: “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada
dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya tetap di atas kesabaran.” (QS. Al-'Ashr; 103;1-3).

Baca Juga: Pemerintah Siapkan KUR Ekraf Rp10 Triliun di 2026, Investasi dan Tenaga Kerja Melonjak Tajam

Allah bersumpah dengan masa yang terjadi di dalamnya bermacam-macam kejadian dan
pengalaman yang menjadi bukti atas kekuasaan Allah yang mutlak, hikmah-Nya yang tinggi, dan
Ilmu-Nya yang sangat luas.      

Kedua, malam yang gelap gulita dan hening menjadi waktu bagi manusia untuk beristirahat
dari kepenatan kerja di siang hari. Firman Allah SWT: “Demi malam ketika menutupi (cahaya siang); demi siang ketika terang benderang; dan demi penciptaan laki-laki dan perempuan. sesungguhnya usahamu benar-benar beraneka ragam.” (QS. Al-lail;92:1-4).

Ketiga, Firman Allah SWT: “Demi waktu dhuha (ketika matahari naik sepenggalah), dan
demi malam apabila telah sunyi. dan demi waktu malam apabila telah sunyi, Tuhanmu (Nabi
Muhammad) tidak meninggalkan dan tidak (pula) membencimu. Sungguh, akhirat itu lebih baik
bagimu daripada yang permulaan (dunia).” (QS. Adh-Dhuha; 93:1-4).

Dalam ayat-ayat ini, Allah SWT bersumpah dengan dua macam tanda-tanda kebesaran-Nya, yaitu Ḍhuḥa (waktu matahari naik sepenggalah) bersama cahayanya dan malam beserta kegelapan dan kesunyiannya.  

Baca Juga: UMKM Yogyakarta Perlu Membangun Brand yang Relevan dan Kompetitif di Era Digital

Keempat, Firman Allah SWT: “Demi waktu fajar, demi malam yang sepuluh, Demi fajar,
demi malam yang sepuluh. demi yang genap dan yang ganjil, dan demi malam apabila berlalu.
Apakah pada yang demikian itu terdapat sumpah (yang dapat diterima) oleh (orang) yang berakal?” (QS. Al-Fajar; 89:1-5). Allah bersumpah dengan fajar, yakni setiap hari yang mulai menyingsing yang menandakan malam sudah berakhir dan siang siap dimulai dengan segenap aktivitas yang akan dilakukannya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X