UMKM Yogyakarta Perlu Membangun Brand yang Relevan dan Kompetitif di Era Digital

photo author
- Senin, 24 November 2025 | 18:55 WIB
Pelatihan UMKM Go Modern yang diinisiasi Rumah BUMN Yogyakarta dan Pegadaian di Kantor Kemantren Kotagede Yogyakarta, Senin (24/11/2025).  (Foto: Sutriono)
Pelatihan UMKM Go Modern yang diinisiasi Rumah BUMN Yogyakarta dan Pegadaian di Kantor Kemantren Kotagede Yogyakarta, Senin (24/11/2025). (Foto: Sutriono)

HARIAN MERAPI - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Yogyakarta diajak untuk terus memperbaiki brand demi membangun citra, identitas, dan persepsi positif suatu merek di benak konsumen. Branding adalah investasi jangka panjang di tengah kompetisi UMKM yang semakin menjamur di era digital.

Menurut Rafi Farhan Fahrurrozi dari Titik Balik Academy, alih-alih fokus produk, UMKM kerap mengabaikan pentingnya membangun brand. Padahal dengan menerapkan strategi sederhana namun digarap secara konsisten, UMKM dapat bersaing di ketatnya pasar.

"UMKM perlu membangun brand yang relevan dan kompetitif. Fokus pada cerita, kualitas dan pengalaman pelanggan," kata Rafi saat menyampaikan materi Pelatihan UMKM Go Modern yang diinisiasi Rumah BUMN Yogyakarta dan Pegadaian di Kantor Kemantren Kotagede Yogyakarta, Senin (24/11/2025).

Baca Juga: Wujudkan Semangat Asta Cita Untuk Pemerataan Ekonomi, BRI Berdayakan 4.909 Desa BRILiaN

UMKM, lanjutnya, perlu memahami aspek Modern Business Crafting. Pendekatan baru membangun bisnis yang relevan dengan perkembangan digitalisasi ini fokus pada inovasi dan identitas brand.

"Pendekatan ini menggabungkan kreativitas, storytelling dan strategi digital di media sosial. Tujuannya agar UMKM jadi brand yang mudah diingat, bukan hanya produknya yang dijual," jelasnya.

Model Modern Business Crafting diperlukan lantaran persaingan makin ketat di semua kategori. Hampir semua UMKM menjalankan usaha yang hampir sama seperti menawarkan jasa, kuliner, kerajinan dan lainnya. Oleh karenanya konsumen semakin kritis dan ujung-ujungnya memilih brand yang punya nama.

Baca Juga: Luncurkan super app TRING! by Pegadaian, BRI Group Hadirkan Super App Emas Digital untuk Perluas Inklusi Keuangan

"Branding kuat membuat bisnis lebih dipercaya. Dengan brand yang kuat, UMKM bisa menjual produk lebih premium," ujarnya.

Dibutuhkan strategi modern bagi UMKM untuk bertahan di tengah persaingan yang menantang. UMKM perlu membangun citra di media sosial sebagai etalase utama. Usahakan membuat konten otentik bukan hanya jualan tapi cerita. Bisa pula membuat insight di media sosial, poling dan komentar. Jangan patah semangat untuk coba gagal dan terus eksperimen sampai menemukan pola efektif.

"Usahakan buat 10 konten dalam sebulan, dan 1 video storytelling per minggu. Kuncinya konsisten, jangan langsung fokus jualan, karena seiring waktu brand yang dibangun secara berkelanjutan akan dikenal semakin luas," ujar Rafi.

Baca Juga: UMKM Yogyakarta Diajak Kembangkan Usaha Lewat WhatsApp Business

UMKM juga bisa menggarap konten ATM alias amati, tiru dan modifikasi. Perlu juga membuat konten dengan ide anti mainstream agar mudah memancing penonton. Konten-konten menarik lainnya bisa berupa produk edisi terbatas yang terkait musiman, tema lokal atau nostalgia.

"Buat konten behind the sence juga menarik, proses produksi jadi konten utama diselingi dengan gaya bahasa khas agar brand mudah diingat," sambungnya. Dengan pendekatan modern tersebut, UMKM perlu memahami pentingnya pengalaman konsumen. Pelanggan yang kembali lagi menjadi promosi gratis karena produk yang dibeli akan disebarluaskan dari mulut ke mulut dan media sosial.

CFO Rumah BUMN Yogyakarta, Lutgardis Thea, mengutarakan, pelatihan ini digelar sebagai upaya meningkatkan kapasitas UMKM agar naik kelas dan mampu beradaptasi dengan perubahan industri. Melalui pelatihan dan pendampingan, pihaknya ingin mendorong mereka memahami manajemen usaha, pemasaran digital, hingga pengembangan produk.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X