HARIAN MERAPI - Komitmen pemerintah dalam memperkuat fondasi ekonomi kreatif Indonesia kembali ditegaskan.
Teuku Riefky Harsya dari Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekraf menyampaikan bahwa pemerintah menyiapkan plafon Kredit Usaha Rakyat (KUR) Ekraf sebesar Rp10 triliun pada 2026, khusus untuk pelaku ekonomi kreatif, termasuk sektor digital.
Melalui skema ini, para pegiat ekraf dapat mengakses pembiayaan mulai dari Rp100 juta hingga Rp500 juta, membuka peluang lebih besar bagi usaha rintisan hingga usaha kecil menengah untuk naik kelas.
Baca Juga: Kakek 84 Tahun Warga Tepus Gunungkidul Ditemukan Tewas Gantung Diri
Hal ini sebagaimana disampaikan Menteri Ekraf disampaikan dalam pembukaan Badan Ekraf Developer Day 2025 di Bandung, Sabtu (22/11/2025) lalu.
Hal ini didasari salah satunya karena pertumbuhan jumlah tenaga kerja di sektor ekonomi kreatif stabil di kisaran 1–2 juta orang per tahun.
Untuk itu, pemerintah berusaha memenuhi kebutuhan atas besarnya minat masyarakat bekerja di industri berbasis kreativitas.
Sebagaimana diketahui dalam lima tahun terakhir ini, semakin banyak lulusan perguruan tinggi yang tidak lagi bekerja sesuai jurusan yang sebelumnya mereka perjuangkan mati-matian.
Baca Juga: Setir Mendadak Ngancing, Mobil Terjun ke Sawah di Karangpandan Karanganyar
Alih-alih bertahan di bidang lama, mereka memilih bergeser ke industri kreatif. Fenomena ini dipicu oleh semakin besarnya peluang untuk memperoleh penghasilan dari passion dan hobi sesuatu yang dulu dianggap mustahil.
“Kalau di zaman saya dan di zaman Pak Sekda (Jawa Barat), punya pekerjaan yang sesuai hobi itu mungkin sudah ditolak mertua,” ujarnya sambil berkelakar.
Dulu, lanjutnya, profesi yang berangkat dari hobi dianggap tidak bisa menafkahi keluarga.
Sekarang justru sebaliknya, banyak anak muda yang berhasil karena bekerja di bidang yang mereka cinta.
Baca Juga: Seorang Pria Jadi Korban Penganiayaan di Maguwoharjo Sleman, Pelaku Diduga 4 Orang
Tahun ini, target investasi Kementerian Ekraf mencapai Rp136 triliun, dan menurut laporan semester pertama, 66 persen sudah terealisasi.
Sektor dengan kontribusi tertinggi datang dari aplikasi, fashion, kriya, dan kuliner, yang menunjukkan daya tarik tinggi bagi investor domestik maupun global.
Adapun Singapura menempati posisi teratas sebagai negara dengan investasi terbesar di sektor ekraf, diikuti Hong Kong, Korea Selatan, dan China yang pertumbuhannya hampir tiga kali lipat dibanding tahun sebelumnya yang di antaranya mengalir ke Jawa Barat.
Dari sisi ketenagakerjaan, geliat industri kreatif menunjukkan perkembangan yang lebih cepat dari prediksi pemerintah.
Baca Juga: Nasib pekerja migran. 21 tahun disekap di Malaysia, Seni masih tercatat warga Temanggung
Tahun ini, jumlah pekerja di sektor ekraf mencapai 25,55 juta orang, namun data terbaru BPS per November mencatat sudah naik menjadi 27,4 juta pekerja berusia 18–40 tahun, melampaui target nasional.