Cara Membayar Puasa yang Sudah Bertahun-tahun, Semoga Allah Mengampuni dan Menerima Pembayarannya

- Kamis, 30 Maret 2023 | 08:00 WIB
Umat Islam melaksanakan shalat tarawih di Masjid Raya Sheikh Zayed, Solo, Rabu (22/3). Masjid Raya Sheikh Zayed pertama kali digunakan untuk tarawih dan akan diisi berbagai kegiatan keagamaan selama bulan Ramadhan diantaranya tadarusan dan buka puasa bersama.  (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)
Umat Islam melaksanakan shalat tarawih di Masjid Raya Sheikh Zayed, Solo, Rabu (22/3). Masjid Raya Sheikh Zayed pertama kali digunakan untuk tarawih dan akan diisi berbagai kegiatan keagamaan selama bulan Ramadhan diantaranya tadarusan dan buka puasa bersama. (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

HARIAN MERAPI - Tak hanya cara berpuasa, Islam juga mengajarkan cara membayar puasa Ramadhan yang sudah bertahun-tahun.

Puasa Ramadhan sebagai kewajiban bagi umat muslim yang beriman.

Namun dengan berbagai alasan ada umat muslim yang beriman tidak menjalankan puasa Ramadhan.

Baca Juga: Kapan mandi junub dilaksanakan pada puasa Ramadhan, ternyata boleh diwaktu ini

Alasan itu seperti faktor kesehatan pekerjaan dan berbagai faktor lain yang tidak memungkinkan untuk menjalankan puasa Ramadan.

Karena tidak menjalankan puasa Ramadhan itu maka dia punya hutang puasa yang wajib dibayar di luar bulan Ramadhan.

Terkadang hutang puasa itu lebih dari satu bulan, bahkan beberapa tahun sebelumnya. Dan ada yang tidak kuasa membayarnya dengan berbagai alasan penguat.

Baca Juga: Hukum suami membayarkan utang puasa Ramadhan istri yang masih hidup, ini penjelasannya

Lantas bagaimana Islam menjawab permasalahan dalam membayar hutang puasa Ramadhan.

Perlu dipahami dalam Alquran menuliskan mereka yang boleh tidak berpuasa atau meninggalkan puasa Ramadhan, yakni dalam ayat 184 surat Al Baqarah, yang berbunyi:

فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗوَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗوَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

Artinya: Maka jika di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia tidak berpuasa) maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya (dan tidak menjalankannya) maka wajib membayar fidyah (yaitu) memberikan makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

Baca Juga: Bulan Ramadhan untuk meraih suasana hayatan thayyibah

Ayat Alquran di atas dapat ditarik pengertian bahwa orang sakit dan yang sedang bepergian boleh tidak berpuasa di bulan Ramadhan, dengan catatan harus melaksanakan membayar (menyahur) puasa itu pada hari yang lain, tentu di luar bulan Ramadhan).

Di sini bagi orang yang tidak mampu atau berat melaksanakan puasa itu di bulan Ramadhan, boleh tidak melakukan puasa dengan catatan harus membayar fidyah dengan memberikan makanan terhadap seorang miskin (untuk setiap harinya).

Halaman:

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X