Menurut eSWe Sidi yang juga sebagai Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Sewon ini, membuat karya sastra seperti geguritan misalnya, itu bukan hanya perkara bagai mana menyusun kata-kata semata.
Namun ada ketajaman makna yang dapat dijadikan perenungan bagi mengasah olah pikir dan batin agar lebih peka dalam memandang setiap persoalan yang dihadapi.
"Dalam membuat geguritan memang membutuhkan kemampuan dan cerdas dalam memainkan setiap kata atau ukara. Karena itu dibutuhkan untuk banyak membaca serta selalu menambah perbendaharaan kosa kata bahasa Jawa. Sayangnya semangat membaca literasi bahasa Jawa masih sangat rendah," ucapnya.
Dari kegiatan Workshop ini diharapkan dapat terus menarik minat masyarakat umum, khususnya generasi muda untuk ikut melestarikan literasi berbahasa Jawa.
Di era medsos seperti saat ini, seharusnya dapat memberikan ruang ekspresi yang semakin luas bagi berkembangan karya sastra Jawa untuk tetap eksis dan berkembang. *