budaya

Festival Keistimewaan Yogyakarta 2024 digelar dua hari, acaranya talkshow, sarasehan dan sinau bareng macapat

Jumat, 14 Juni 2024 | 14:35 WIB
Rangkaian kegiatan Festival Keistimewaan Yogyakarta 2024, antara lain ada talkshow hingga sarasehan dan sinau bareng. (Dok. Panitia)

HARIAN MERAPI - Lembaga pendidikan seyogyanya tak hanya dipahami sebagai wahana transmisi dan transformasi ilmu pengetahuan, melainkan mencakup pula pembelajaran dalam rangka mereproduksi kebudayaan.

Selain itu, pendidikan harus benar-benar menjadi proses inkulturasi atau upaya keras memahami budaya sendiri dan akulturasi, persilangan dengan budaya luar secara selektif.

Hal tersebut dipaparkan Sekretaris Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Drs. Beny Suharsono, M.Si, saat memberikan sambutan dalam pembukaan, Festival Keistimewaan Yogyakarta 2024 di Youth Center Mlati Sleman, Kamis (13/6/2024).

Baca Juga: Terserang virus Jepang jelang pertandingan pembuka Euro 2024, Kylian Mbappe tak ikut latihan tim Prancis

Lebih lanjut Beny juga menerangkan, adanya Pendidikan Khas Kejogjaan (PKJ) merupakan sebuah konsep yang mengedepankan pertumbuhan anak secara alamiah sesuai dengan potensi terbaiknya.

Dimana pendidikan bertugas menyediakan habitus yang kondusif untuk itu dan konsepnya disimbolkan dengan “Tenda Tiang Tunggal”.

Komponennya adalah Kraton Mataram sebagai tiang tunggal, dan Hamemayu Hayuning Bawono, Sawiji, Greget, Sengguh Ora Mingkuh sebagai selimut tendanya.

Tak kalah penting, Tenda Tiang Tunggal tak akan sempurna bila tak didukung oleh patok-patok. Setiap patok, adalah seluruh pihak yang secara bersama berperan dalam mengembangkan dan menjaga fungsi PKJ di masyarakat.

Baca Juga: Siswi SMK di Bandung Barat meninggal, diduga korban perundungan, ini yang dilakukan KPPPA

“Tiang tunggal dan patok-patok tertanam kuat di tanah, bermakna pendidikan khas Kejogjaan harus membumi dan terinternalisasi pada semua pihak dalam jangkauannya,” tegasnya.

Ditambahkan Beny, Festival Keistimewaan Yogyakarta 2024 semakin meneguhkan PKJ sebagai perancah penting. Mengembalikan ke akar-akar nilai yang membangkitkan semangat manusia sejati.

Rangkaian Festival Keistimewaan Yogyakarta 2024 tersebut diikuti 150 siswa SMA yang ada di DIY, antara lain ada Talkshow bertajuk, “Dari Jogja Kita Wujudkan Generasi Muda yang Berbudaya,” dan Kelas PKJ (Kelas Ngreti, Kelas Ngroso dan Kelas Nglakoni).

Baca Juga: PPP gagal ke Senayan, begini komentar Sandiaga Uno

Pemateri talkshow, terdiri dari KH Ahmad Muwafiq akrab disapa Gus Muwafiq, Prof.Dr, Sutrisno W, M.Pd. Sedangkan Kelas PKJ disampaikan oleh Bagong Subardjo, Drs. Totok Indarto MM, Prof Dr. Sutrisno Wibowo M.Pd.

Halaman:

Tags

Terkini

Panen Sastra Diisi Diskusi dan Bedah Buku Sastra

Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:30 WIB