HARIAN MERAPI - Gelanggang Inovasi & Kreativitas Universitas Gadjah Mada (GIK UGM), pusat kreativitas terpadu yang menjadi kebanggaan Yogyakarta, sukses menyelenggarakan acara perdana 'GIK Menyapa’.
GIK UGM berkolaborasi dengan Kedutaan Besar Australia, acara ini mengusung tema "Inovasi Festival Budaya di Era Teknologi", dengan dialog penting tentang bagaimana teknologi dapat memperkaya dan mengembangkan lanskap festival budaya di Indonesia.
‘GIK Menyapa’ menjadi ajang diskusi interaktif dan jejaring yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan dalam industri kreatif, termasuk pelaku seni, budayawan, pakar teknologi, dan mahasiswa.
Baca Juga: Pekan Ini Pati Penuh Aneka Kasus Pidana dari Perampokan, Pembunuhan, Penganiayaan Hingga Pencurian
Acara ini menjadi langkah awal GIK UGM dalam membangun ekosistem kolaboratif yang mendorong inovasi dalam pelestarian dan pengembangan budaya Indonesia.
Diskusi yang berlangsung di Student Center GIK UGM dipandu oleh Alfatika Dini, Kepala Kantor Urusan Internasional UGM, yang menghadirkan dialog berbobot bersama Dr. Oki Rahadianto, Direktur Youth Studies Centre Fisipol UGM, dan Cameron Frost, Country Manager Megatix Indonesia.
Ketiganya berbagi pengetahuan dan pengalaman seputar pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan keterlibatan generasi muda dalam festival budaya, serta strategi kolaborasi antara lembaga pendidikan, komunitas, dan industri kreatif.
Acara ini tidak hanya dihadiri oleh peserta yang hadir secara langsung, tetapi juga menjangkau audiens yang lebih luas melalui siaran langsung di Instagram Live dan kanal YouTube GIK UGM.
Hal ini membuktikan komitmen GIK UGM untuk memperluas jangkauan dan dampak positif dari acara ini.
Ketua Program Officer GIK UGM, Garin Nugroho berharap acara ‘GIK Menyapa’ ini dapat memberikan inspirasi dan wawasan baru bagi para pelaku industri kreatif dalam memanfaatkan teknologi untuk memperkaya festival budaya di Indonesia.
Acara perdana ‘GIK Menyapa’ ini menjadi tonggak awal bagi GIK UGM dalam merealisasikan visinya sebagai pusat kolaborasi, inovasi, dan kreativitas. Melalui acara-acara serupa di masa mendatang, GIK UGM berharap dapat terus berkontribusi dalam pengembangan industri kreatif dan festival budaya di Indonesia.
"Australia dan Indonesia memiliki banyak kesamaan budaya dan potensi kolaborasi yang besar. Di era digital ini, inovasi teknologi menjadi kunci untuk memajukan industri kreatif," kata Garin Nugroho, kamis (6/6/2024).