Dinas Kebudayaan Bantul Gelar Workshop Sastra Jawa 'Nggugah Greget Gumregahe Sastra Ing Bantul', Ini Tujuannya

photo author
- Senin, 20 Maret 2023 | 16:50 WIB
Para pembicara dan moderator workshop Sastra Jawa. (Teguh Priyono)
Para pembicara dan moderator workshop Sastra Jawa. (Teguh Priyono)

Dalam penyampaian materinya Prof. Suwardi Hendraswara memberikan apresiasi positif terhadap pengarang sastra Jawa.

Menurut Guru Besar Budaya Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini, para pengarang sastra Jawa memiliki semangat berkarya yang luar biasa.

Di tengah minimnya media massa yang menerbitkan karya-karya pengarang sastra Jawa tetapi mereka tetap memiliki semangat untuk terus berkarya.

"Hebatnya para pengarang sastra Jawa itu, meski honornya sedikit tetapi tetap berkarya," ucapnya yang disambut tawa riuh 40 peserta workshop.

Baca Juga: Mantan wali kota Yogyakarta Haryadi Suyuti dieksekusi ke Lapas Sukamiskin Bandung

Lebih lanjut menurut Prof. Suwardi, pengarang sastra hendaknya memiliki wawasan yang luas sehingga dalam berkarya akan banyak menemukan hal hal baru.

Seperti halnya tentang hidrologi atau air misalnya

"Bantul itu memiliki banyak kawasan hidrologi dari sendang, sungai hingga lautan, sehingga bagai mana kawasan itu mampu diserap memberi kekayaan bagi karya karya yang dihasilkan," tandasnya.

Baca Juga: KoinWorks Ajak Lender di Yogya Gapai Kebebasan Finansial

Sementara itu Suhindriyo yang juga redaktur majalah kalawarti Joko Lodhang, menurunkan makalah dengan bahasa Jawa bertajuk Paraga Baku Birawa Sastra Jawa Mawi Media Massa Media Sosial Media Elektronik.

Salah seorang peserta dari Paguyuban Sastrawan Jawa Bantul (PSJB)Paramarta, Bambang Nugroho mengungkapkan, kegiatan workshop semacam ini sangat dibutuhkan bagi pengembangan dan peningkatan wawasan para pengarang sastra Jawa.

"Fasilitas seperti ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan daya kreatifitas dan motivasi berkarya bagi pengarang sastra Jawa," ucap Bambang

Baca Juga: Ramalan Zodiak Leo Besok 21 Maret 2023, kejutan asmara muncul dari sosok masa lalu yang menawarkan cinta

Menurut dia kegiatan workshop juga menjadi ajang temu sastra dapat saling berbagi pengalaman dalam proses berkarya masing-masing yang memberi nilai tambah dan saling memotivasi untuk terus berkarya. *

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Panen Sastra Diisi Diskusi dan Bedah Buku Sastra

Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:30 WIB
X