10 Kalurahan Budaya meriahkan Selasa Wagen Memetri di Teras Malioboro

photo author
- Rabu, 10 September 2025 | 13:25 WIB
Penari Kalurahan Jatimulyo Kulon Progo membawakan tari kerakyatan Nara Thungtheng pada Pentas Seni Desa Budaya Selasa Wagen di Amphitheater Teras Malioboro I (Dinas Kebudayaan DIY)
Penari Kalurahan Jatimulyo Kulon Progo membawakan tari kerakyatan Nara Thungtheng pada Pentas Seni Desa Budaya Selasa Wagen di Amphitheater Teras Malioboro I (Dinas Kebudayaan DIY)

HARIAN MERAPI - Sebanyak 10 kalurahan budaya dari empat kabupaten di DIY tampil dalam Pentas Seni Desa Budaya Selasa Wagen putaran keempat di Amphitheater Teras Malioboro I, Beskalan, Selasa (9/9/2025).

Gelaran ini dipersembahkan Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY sebagai ruang ekspresi, kreasi, dan promosi potensi seni tradisi desa budaya.

Kesepuluh kalurahan yang ambil bagian yakni Mulyodadi, Gadingsari, dan Jatimulyo dari Bantul;
Banjarharjo dan Kaliagung dari Kulon Progo; Beji Ngawen dan Petir dari Gunungkidul; serta
Sumberrejo, Madurejo, dan Sukoharjo dari Sleman.

Baca Juga: Saparan Merti Dusun Trono Desa Krinjing, Dukun, Magelang, melestarikan Warisan Budaya dan lingkungan alam Merapi

Pentas dibuka dengan Reog Among Putra berjudul Mandhala Wira dari Petir, Gunungkidul.
Penampilan berlanjut dengan tari Lung Gadung dari Sukoharjo, Sleman.

Tarian Lung Gadung sendiri terinspirasi dari pohon gadung yang tumbuh subur di kalurahan Sukoharjo sehingga menjadi potensi makanan keripik gadung. Para penari mengenakan kostum berwarna coklat melambangkan kesuburan tanah serta kekuatan akar budaya masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut tampil pula dramatari Dumadining Goa Cemara dari Gadingsari, Bantul; serta jathilan Warunggujati dari Banjarharjo, Kulon Progo, yang memadukan seni warok, angguk, dan jathilan yang dibawakan para penari putra maupun putri dari Banjarharjo Kulon Progo.

Penonton yang memenuhi amphitheater kemudian disuguhi tari kerakyatan Nara Thungtheng
dari Jatimulyo, Kulon Progo. Tarian ini terinspirasi dari makna nama Jatimulyo, dengan gerakan
yang melambangkan upaya meraih sejatining kamulyan (hakikat kemuliaan).

Baca Juga: Bangunan bersejarah Loji Manggoran di Magelang belum menjadi Cagar Budaya

Sebagai penutup, Kaliagung, Kulon Progo menampilkan tari Tledhek, sebuah tarian dengan gerakan yang bertujuan ngleledhek atau memikat hati para tamu.

Dalam acara tersebut, Teras Malioboro I yang merupakan salah satu destinasi wisata belanja
yang berada di kawasan Malioboro, Yogyakarta terlihat ramai.

Pementasan kalurahan budaya DIY di amphitheater ini juga memberi efek positif bagi pedagang yang berkesempatan menjajakan produknya kepada wisatawan maupun masyarakat yang hadir.

Teras Malioboro I, yang selama ini dikenal sebagai pusat promosi UMKM dan destinasi wisata
belanja, kian semarak dengan hadirnya pentas seni desa budaya.

Baca Juga: Ratusan Warga Dusun Sedan Ikut Kirab Budaya dan Karnaval

Pentas di Teras Malioboro I menunjukkan bahwa ruang publik ini bukan sekadar tempat belanja, melainkan juga wahana pelestarian seni tradisi dan promosi budaya lokal.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Panen Sastra Diisi Diskusi dan Bedah Buku Sastra

Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:30 WIB
X