DIY tampilkan potensi 10 Kalurahan Budaya lewat pentas seni Selasa Wagen 'Laras'

photo author
- Rabu, 6 Agustus 2025 | 14:35 WIB
Pentas Selasa Wagen yang digelar di Amfiteater Teras Malioboro I  (Dok. Disbud DIY)
Pentas Selasa Wagen yang digelar di Amfiteater Teras Malioboro I (Dok. Disbud DIY)

HARIAN MERAPI - Pentas Seni Selasa Wagen hadir meriah di awal Agustus, menyemarakkan bulan kemerdekaan. Acara yang difasilitasi oleh Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY ini menampilkan ragam kesenian dari berbagai desa budaya.

Digelar di Amfiteater Teras Malioboro I, Beskalan, Yogyakarta, Selasa (5/8/2025), pertunjukan berlangsung dari sore hingga malam hari dan berhasil menarik perhatian para pengunjung
yang melintas di kawasan Malioboro.

Acara tersebut disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Taste of Jogja milik Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY. Rangkaian pertunjukan diawali dengan Tari Angguk dari Trimulyo, Sleman, yang memukau pengunjung dengan gerakan khas mengangguk-angguk.

Baca Juga: Perayaan Akbar Festival Golo Koe 2025; Daya Tarik Wisata Inklusif di Mainland Labuan Bajo

Penampilan berikutnya adalah drama tari 'Sesaji Hancala' dari Ngalang, Gunungkidul, dilanjutkan dengan atraksi Tari Tayub dari Tambakromo, Gunungkidul, serta Tari Angguk Putra dari Hargomulyo, Kulon Progo.

Kabid Pengembangan Kapasitas Lembaga Budaya, Agus Suwarto, S.Sos., menjelaskan bahwa Pentas Seni Selasa Wagen edisi Agustus mengangkat tema Laras, sekaligus menjadi penyelenggaraan ketiga kalinya sepanjang tahun ini.

Melalui tema tersebut, Agus berharap potensi kesenian di masing-masing kalurahan atau kelurahan dapat semakin berkembang, dinikmati, serta menjadi hiburan bagi masyarakat
luas.

Dalam kesempatan ini, sebanyak 10 kalurahan budaya turut ambil bagian, yakni Cokrodiningratan (Kota Yogyakarta), Selopamioro dan Guwosari (Kabupaten Bantul), Hargomulyo dan Giripeni (Kabupaten Kulon Progo), Ngalang dan Tambakromo (Kabupaten Gunungkidul), serta Trimulyo, Girikerto, dan Bangunkerto (Kabupaten Sleman).

Baca Juga: Titiek Soeharto sebut pertanian lebih menjanjikan dari kerja kantoran, ini alasannya

“Melalui tema Laras, kami berharap potensi kesenian yang ada di masing-masing kalurahan dapat terus berkembang. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana hiburan yang menarik dan dapat dinikmati oleh masyarakat luas,” ungkap Agus.

Ia juga menambahkan bahwa penyelenggaraan Selasa Wagen pada bulan Agustus ini merupakan yang ketiga kalinya digelar sepanjang tahun 2025, sebagai bagian dari agenda rutin Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY dalam memfasilitasi ruang ekspresi bagi desa budaya.

Usai jeda salat Maghrib, rangkaian Pentas Seni Selasa Wagen kembali dilanjutkan. Acara yang menjadi ajang kreasi, ekspresi, dan inovasi masing-masing kalurahan budaya di DIY tersebut dibuka kembali dengan penampilan Gejog Lesung dan Tari Lesung Merenung dari Kalurahan Selopamioro, Bantul.

Selanjutnya, Kalurahan Guwosari, Bantul, menampilkan sendratari Diponegaran Gentur Nyawiji, disusul dengan pertunjukan Jathilan Jago dari Kalurahan Giripeni, Kulon Progo.

Baca Juga: UIN Walisongo dan Ponpes Wali gelar sertifikasi pembimbing ibadah Haji

Kalurahan Bangunkerto, Sleman, turut memeriahkan panggung dengan tari Badui Bintang Muda Rejodadi, sedangkan Kalurahan Wonokerto, Sleman, menampilkan kolaborasi musik dan tari. Penutup pertunjukan diisi oleh Kalurahan Cokrodiningratan, Kota Yogyakarta, dengan drama tari berjudul Kluwung.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Panen Sastra Diisi Diskusi dan Bedah Buku Sastra

Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:30 WIB
X