Ganti Dwaja Prajurit Jaga di Kadipaten Pakualaman, Atraksi Budaya Setiap Sabtu Kliwon Diminati Wisatawan

photo author
- Kamis, 5 Juni 2025 | 20:25 WIB
Para pembicara dan moderator dalam Dialog Budaya Kadipaten Pakualaman.  (Teguh Priyono)
Para pembicara dan moderator dalam Dialog Budaya Kadipaten Pakualaman. (Teguh Priyono)

HARIAN MERAPI - Atraksi budaya upacara adat ganti dwaja di Kadipaten Pakualaman yang berlangsung setiap Sabtu Kliwon sesuai weton wiyosan K.G.P.A.A. Paku Alam X, semasa K.G.P.A.A Paku Alam IX upacara ganti prajurit jaga berlangsung setiap Sabtu Pahing.

Hal itu diungkap K.R.M.T Projokusumo Budayawa Kadipaten Pakualaman yang juga masih Sentana Dalem, pada Dialog Budaya di Dalem Kepatihan Kadipaten Pakualaman dengan tajuk Atraksi Wisata Budaya Upacara Adat Ganti Dwaja Kadipaten Pakualaman, Selasa (3/6/2025) malam.

Menurut K.R.M.T. Projokusumo yang akrab disapa Kangjeng Murhadi ini, ganti dwaja semula adalah upacara militer yang dilakukan oleh prajurit untuk menjaga istana Pura Pakualaman dan keselamatan Adipati beserta keluarganya.

Baca Juga: Penjahat 'ganjal ATM' raup ratusan juta di sejumlah kota, berhasil ditangkap di Salatiga

"Ketika NKRI belum berdiri prajurit di Kadipaten Pakualaman adalah satuan militer dengan persenjataan lengkap seperti tentara," ungkapnya.

Setelah NKRI terbentuk karena fungsi keamanan negara sudah ada dilaksanakan oleh tentara dan polisi maka prajurit Kadipaten Pakualaman tidak lagi berfungsi.

"Tugas mereka menjadi pengawal setiap ada hajat dalem dari ranah keamanan menjadi ranah budaya," tutur Kangjeng Projo.

Menurut sejarahnya keberadaan prajurit di Kadipaten Pakualaman berawal dari Korps Dragonders bentukan Inggris yang berjumlah 100 personel dengan beban operasional personel dibebankan pada Pakualaman.

Baca Juga: Berkas perkara Nikita Mirzani dan asistennya dilimpahkan ke Kejaksaan

Masih menurut Kangjeng Projo, selain Korps Dragonders yang juga dikenal Bragada Wirotomo Kadipaten Pakualaman juga memiliki padukan berkuda yang bertugas mengawal tindak Dalem bila melakukan perjalanan ke luar Pura Pakualaman yang disebut Bragada Prajurit Plankeurs namun oleh masyarakat disebut Plangkir.

Kadipaten Pakualaman juga memiliki Bregada pengawal upacara adat yang disebut Prajurit Lombok Abang.

Sementara itu Dialog Budaya yang dimoderatori K.M.T. Reksoprabowo juga menghadirkan Koordinator Atraksi Wisata Budaya Upacara Adat Ganti Dwaja Kadipaten Pakualaman R.M.R. Suryo Taruno yang biasa akrab disapa RM Donny Surya Megananda.

Baca Juga: Kemelut Koperasi BLN, kuasa hukum angkat bicara. Siapkan langkah hukum berdasarkan UU Koperasi

Menurut Donny atraksi ganti jaga prajurit ini memiliki daya tarik selain bagi masyarakat juga dunia pariwisata.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Panen Sastra Diisi Diskusi dan Bedah Buku Sastra

Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:30 WIB
X